Di Manakah Hatimu Berada?

 Hendrik Siswanto  |     6 Aug 2016, 14:40

Saat ini, banyak orang sangat sibuk mengejar puncak karier dan mengumpulkan pundi-pundi tabungannya. Ketika pundi-pundinya menjadi penuh dan banyak hartanya, timbullah rasa cemas, ketakutan hartanya hilang dicuri atau akan habis termakan inflasi dan lainnya. Akibatnya, seluruh pikiran terpusat kepada pundi-pundinya yang banyak itu.

Di Manakah Hatimu Berada?

Adapula orang yang bekerja keras untuk sekadar mengisi pundi-pundinya yang selalu kosong dan berkekurangan. Hidupnya penuh dengan kekhawatiran tentang apa yang dimakan atau yang dikerjakan pada esok hari. Begitulah kehidupan yang saya dan saudara jalani saat ini bila terpusat pada isi pundi-pundi itu saja. Rasa khawatir dan cemas selalu dialami terus menerus.

Sama seperti seorang hamba yang bekerja hanya untuk dilihat oleh tuannya, sehingga pikirannya terpusat pada penantian kembalinya sang tuan. Dan, ketika lama menanti tak kunjung kembali, timbulah pikiran yang jahat di dalam hatinya dan melakukannya. Tetapi, siapakah yang tahu, kapan tuannya akan pulang?

Ketika sebagai seorang hamba, dia terpusat pada apa yang diinginkan dan diharapkan tuannya. Sebab itu, ia akan melakukan semua pekerjaan dengan senang hati dan selalu terjaga menantikan tuannya kembali dan melayaninya. Karena kesetiaan dalam pekerjaannya, ia bisa diangkat menjadi pengawas segala milik tuannya dan dipercaya menjadi kepala atas semua hambanya.

Oleh karenanya, ikatlah pinggangmu dan biarkan pelitamu selalu tetap menyala. Lalu, bekerjalah dengan cerdas, bijaksana dan setia dalam segala pekerjaan yang berkenanan dengan Tuhan. Jangan lupa selalu mempersiapkan diri dengan mengumpulkan pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis. Yesus bilang, karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Jangan biarkan pikiran dipenuhi oleh rasa ketakutan dan kecemasan yang berlebihan sehingga seluruh hatimu dilanda keserakahan untuk mau bersedekah.

Bila saya dan saudara mempersiapkan kehidupan yang berkenan pada Tuhan berarti menyiapkan harta di Surga. Ini justru akan membuat kerinduan untuk segera menuju ke sana, dan merasa asing dan tidak betah di dunia fana ini.

Dan, orang yang teramat bodoh adalah yang mengorbankan kehidupan abadi demi kesenangan di dunia yang hanya sekejap. Jadilah orang cerdas yang mempersiapkan diri untuk kehidupan yang tiada akhir. Manfaatkan hari ini untuk menyiapkan sesuatu yang lebih baik buat di sana dan mari merenungkan ini: di manakah hatimu berada?

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi