"One Step Ahead! Lets Do It!"

  4 Feb 2011, 13:08

Lho, apa ini? kok, bahasa Inggris dijadikan judul. Ini hanya sebuah kutipan iklan dari produk mobil BMW "One Step Ahead" dan sepatu Nike "Let's Do It". Kira-kira artinya selangkah lebih maju dan ayo kita mainkan. Slogan ini amat menjiwai saya dan menjadi teringat kembali terlebih ketika suatu saat mendapat ejekan kawan wartawan seangkatan (dulu ia wartawan top pada masanya). "Loe, sekarang kok jadi penulis ecek-ecek. Jadi penulis penerbitan stensilan." Inilah sebuah contoh memandang sesuatu dari sudut pandang yang mana? Media WM bagi pandangan wartawan top, ini media ecek-ecek. Demikian pula peran saya menerbitkan bulletin bagi para pensiunan karyawan perusahaan saya. Semua dikategorikan terbitan stensilan. Dulu tahun 1970an, penerbitan stensilan itu identik dengan penerbitan porno.

"One Step Ahead! Lets Do It!"

Saya tak perlu cerita kepadanya, keterlibatan saya di WM sudah sejak 1997 ketika masih aktif menjadi "orang top" ha,ha,ha..Terima kasih kepada Anton Sardjo, rekan sekantor saya yang menginspirasi ikut di WM. Dua judul iklan itu ibarat menuntun saya dalam sikap dan tindakan dari dulu. Kasarnya jangan omdo, omong doang, dan kerjakan! Dari soal bebersih rumah, di lingkungan yang baru di Bintaro menjalankan go green, kini lingkungan saya menjadi hijau dan bersih. Dalam jenjang profesi, ketika Bos saya terpikir untuk menerbitkan terbitan khusus OR, saya lalu maju ke depan dan langsung cancut tali wondo, kerjakan! Hasilnya? One Step Ahead lihat saja olahraga kini menjadi ladang bisnis yang menguntungkan.

Romo Heri, pastor kepala Gereja MBK memandang WM cerminan "Gereja Melihat Dunia" di mana kehidupan rohani harus diimplementasikan ke kehidupan nyata, duniawi di mana keduniawian ini bisa memperkaya kehidupan kerohanian umat. Ada juga teman (wartawan juga) yang angkat tangan salut, ketika membaca WM. "Gila, paroki lain sungsang sumbel nyari bentuk medianya yang pas. WM malah sudah tahapan ber-dakwah sambil humor. Gila loe!" Benar lagi kan, One Step Ahead! Lha, coba hubungkan dengan bacaan Injil tentang bab Menjadi Garam Dunia dan Terang Dunia. Karya pelayanan ini tidak saja di bidang media. Cerita di atas hanya sebuah contoh saja. Banyak ladang Tuhan menunggu pekerja-pekerja.

Coba kita lihat para guru sekolah dengan hasil karyanya, siapa pun bisa merasakan. Hasilnya besar menghasilkan anak-anak didik, tanpa memandang gaji yang diterima (apalagi guru honorer). Guru itu agen perdamaian selain mengajarkan ilmu pengetahuan juga mengajar nilai-nilai, terutama kehidupan harmoni. Dari guru pula saya melihat yang kini tercantum dalam slogan one step ahead dan let's do it. Cuma dulu katanya lain yaitu sepi ing pamrih rame ing gawe, ya jadi orang itu jangan omong saja.

Kita, masing-masing diberi talenta. Jangan sia-siakan talenta Anda untuk menggarami dunia dan sekaligus menerangi dunia. Meski hanya menjadi penulis ecek-ecek atau ecek-ecek yang lain.

(Ign.Sunito)

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi