Cinta adalah Tanggung Jawab
Judith Widjaya | 4 Oct 2015, 17:43
Pernikahan dan rumah tangga merupakan satu kesatuan. Ini merupakan pokok penting, baik bagi yang sedang membina rumah tangga maupun yang sedang merencanakan untuk berumah tangga.
Dalam pernikahan adalah dua orang menyatukan diri bersama, mereka juga diikat oleh Allah. Pernikahan merupakan persahabatan seumur hidup. Suatu persahabatan perlu mendapat ruang dan waktu untuk bertumbuh, berproses menjadi berkualitas. Belajar tentang kesetiaan dan komitmen, dalam suka dan duka, gembira dan sedih, sehat dan sakit, untung dan malang.
Untuk setia, manusia perlu percaya Allah telah memilih jodoh yang tepat. Cinta kadang indah, kadang juga tidak. Bila mengalami kesulitan, pandanglah cinta sebagai tanggung jawab, Kesulitan adalah tantangan untuk tumbuh dalam ikatan hati. Belajar tekun, sabar dan rendah hati berpegang pada janji dengan selalu melihat sisi baik pasangan.
Mencintai berarti memberikan yang terbaik untuk yang dicintai. Sumber kehahagiaan adalah Allah. Hendaknya sertakan Allah di dalam keluarga. Buahnya adalah kebahagiaan dan sukacita.
Disatukan Oleh Allah
"Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia (Markus 10:9)". Hendaknya kita menyadari bahwa sejak semula Allah tidak pernah mengijinkan terjadinya perceraian. Perceraian terjadi karena kekebalan hati manusia.
Pada hakekatnya, pernikahan terjadi karena Allah yang menyatukan suami dan istri. Hargailah keutuhan sebuah keluarga, baik sebagi suami dan istri, serta anak-anak.
Apakah kita sudah menghargai keluarga kita? Apakah kita sudah menghargai suami/istri/anak-anak kita?
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |