Menjadi Kaya Di Hadapan Allah
1 Aug 2013, 13:33
KERAKUSAN MERUSAK PERSAUDARAAN: Kerakusan adalah virus perusak persaudaraan. Relasi "persaudaraan darah" yang seharusnya semakin mendekatkan, mengakrabkan, merukunkan antara saudara akan rusak berantakan karena KERAKUSAN. Mereka yang masih saudara kandung tidak saling sapa, saling memperkarakan, saling bermusuhan atau saling membunuh, karena kerakusan seperti dikisahkan dalam Injil. Hukum warisan orang Yahudi cukup jelas yakni: tiga perempat untuk anak sulung de-ngan kewajiban memelihara janda-janda saudara-saudaranya.
Yesus mengingatkan agar para murid-Nya "Berjaga-jagalah dan was-padalah terhadap segala ketamakan. MENGAPA? Pertama: Karena hidup manusia tidaklah tergantung pada ke-kayaannya. Kedua: Ketamakan me-nutup hati terhadap kawan, teman, dan saudara atau sesama. Ketiga: Ketamakan mengasingkan dan menyingkirkan Allah dari hati manusia serta mejadikan kita miskin di hadapan Allah. Keempat: Ketamakan tidak akan pernah bisa dipuaskan, sebaliknya hati akan selalu haus. Lumbung atau ruang hati manusia tidak akan mampu menampung keinginan ketamakan seperti digambarkan dalam Injil.
Apa yang harus kita lakukan?
• Kritik dan nasehat Yesus adalah: Jangan sampai manusia miskin di hadapan Allah. Kekayaan kita rupanya tidak dipandang sebagai harta atau sesuatu yang berharga di hadapan Tuhan. Bagaimana supaya kita bisa kaya di hadapan Allah? Kekayaan kita di hadapan Allah adalah memiliki hati yang menyatu dengan Allah. Maka diingatkan oleh Yesus agar kita "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan. Membebaskan hati dari ketamakan kerakusan dan kesera-kahan dengan berbagi dipandang sebagai sesuatu yang berharga.
• Carilah perkara yang di atas, dimana Kristus ada. Perkara di atasatau perkara Tuhan adalah sesuatu yang menjadi pemikiran dan keprihatinan Tuhan. Yesus prihatian terhadap keselamatan, kemiskinan, ketidakadilan, penderitaan dan sebagainya, Kepedulian terhadap semuanya merupakan wujud memikirkan perkara yang di atas. Dianggap kebodohan oleh Yesus manakala kekayaan justru menjerumuskan orang ke dalam ketidak-selamatan. Orang kaya dalam Injilbekerja keras dan menjadi kaya,namun sayang kekayaannya ti-dak mampu menyelamatkanya. Padahal seharusnya bisa menjadi sarana keselamatan.
• Santo Paulus menasehatkan agar kita berASKESE: matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, saling mendustai.
• Menjadikan Allah sebagai dasar tindakan kita. Pengkotbah mengkritik orang yang merasa hebat dan berkembang, seolah-olah semua meluluhasil olah pikir dan kerja keras manusiawi belaka tidak ada campur tangan Allah. Kemajuan yang seharusnya mempermudah keselamatan dan mempersatukan, justru menyengsarakan dan memisahkan manusia dari Tuhan dan sesama. "Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun sia-sia."
Bebaskan hati dari ketamakan dengan berbagi.
(Rm. Heri O.Carm)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |