Tritunggal Maha Kudus Adalah Inti Iman Kita

  2 Jun 2012, 11:14

Selesainya masa paskah, tidak berarti tugas perutusan kita berhenti. Sebaliknya melalui teks yang kita renungkan ini semakin nyatadan jelas tugas yang harus kita lakukan. " Pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus". (Ay. 19). Ketegasan perintah ini oleh Gereja dimasukkan ke dalam Syahdat Iman yang berbunyi: Aku Percaya akan Allah, Bapa Yang Maha Kuasa pencipta langit dan bumi. Dan akan Yesus Kristus, Putera-Nya Yang Tunggal Tuhan kita. Yang dikandung oleh Roh Kudus. Penetapan ini untuk memberikan penjelasan bahwa menjadi Katolik pada hakekatnya adalah mempercayakan hidup kepada kuasa Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Percaya kepada Bapa menegaskan adanya kuasa Allah yang meraja senantiasa. Segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan milik Allah. Dialah yang berwenang atas hidup dan matinya manusia. Oleh karena itu Gereja Katolik sangat menolak tegas tindakan membunuh apalagi bunuh diri, karena mengambil hak dan kuasa Allah sendiri.

Sebaliknya Gereja sangat mendasarkan ajarannya kepada kehidupan. Hidup ini merupakan anugerah. Hidup ini merupakan kekayaan yang sangat berharga bagi manusia sehingga harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Meskipun demikian, manusia masih lemah dan bisa berdosa. Dosa mampu menjerat manusia dan menjadkan tidak berdaya. Manusia menjadi budak kejahatan. Kegelapan hidup menguasai. Pesimisme mengendalikan pikiran sehingga penderitaan mewabah dan sangat dominan ada.

Kembali lagi, Allah Bapa tetap berperan serta. Dia mengutus Putera-Nya menjadi Penyelamat. Dalam diri Allah Putera, keselamatan itu diberikan. Dia menjadi jalan, kebernaran, dan hidup. Melalui Dia, sorga bisa diraih dengan sempurna. Maka bersama Putera, kita bersama Bapa. Karena Allah Putera menyelamatkan dalam diri manusia, Dia telah menyelesaikan tugas-Nya dengan gemilang.

Peristiwa salib di Golgota membinasakan diri-Nya, namun tiga hari kemudian bangkit. Kebangkitan-Nya menya-takan bahwa tugas penyelamatan itu telah dilakukannya. Manusia beriman menjadi tahu pasti bahwa Tuhan sangat mengasihi.

Tuhan tidak menghendaki penderitaan bagi manusia. Nah, mampukah manusia yang sudah mendapatkan penyelamatan itu menyelesaikan perjuangannya? Karena meskipun sudah diselamatkan bukan berarti tidak ada lagi kesulitan dan tantangan. Selama masih hidup di dunia ini, setan masih bergerilya senantiasa. Kekuatan manusia saja akan kalah. Sebab manusia cenderung sombong.

Oleh karena itu, Allah Bapa dalam persatuan dengan Putera tetap me-nyertai manusia. Mereka sepanjang masa mengirim kekuatan ilahi untuk mendampingi dalam Roh Kudus. Roh yang menghidupi manusia dan selalu ada dalam hidup manusia. Roh yang menghendaki kebaikan dan juga sumber kekuatan. Dalam persatuan Bapa dan Putera dan Roh Kudus itulah iman kita. Iman akan Allah yang hidup. Iman Kristiani. Masih mungkinkah kita meninggalkannya? Jika iya, hanya kebodohan saja yang ada. Maka layak kita berkata....terlalu.. Sebaliknya jika kita sungguh meyakininya, tugas kita adalah diutus untuk menjadikan semakin banyak orang percaya. Siapkah? Jawabannya selalu siap. Mari melangkah dengan pasti, Tuhan memberkati.

(A. Rianto)

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi