Extra Ecclesiam Nulla Salus
Rm. A. Yudhi Wiyadi O.Carm | 11 Feb 2017, 12:54
Bila di luar Gereja ada keselamatan, maka apa bedanya dengan umat yang mengikuti ajaran Kristus dan Gereja? Apakah pernyataan KV II tentang kemungkinan keselamatan di luar gereja menghapus keyakinan Gereja sebelum KV II? Bagaimana menjelaskan Yohanes 14:5,"Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku"?
Pertanyaan klasik ini tidak mudah dijawab secara singkat. Klasik, karena sejak dulu sampai sekarang rupanya pokok ajaran iman ini cukup problematis, sehingga banyak orang yang mempertanyakan, baik di dalam Gereja Katolik sendiri maupun dari luar, bahkan ada terkesan 'penyerangan'. Karenanya, memang sebenarnya tidak dapat dijawab secara singkat karena ajaran ini sebelum dan sesudah KV II sendiri panjang-lebar telah dibahas. Di sini tentu saja saya hanya mengambil pokoknya saja, semoga dapat sedikit menjawab persoalan iman ini.
Pertama-tama, harus dikatakan bahwa KV II tetap mengajarkan dan meyakini bahwa keselamatan itu hanya pada Yesus Kristus yang adalah jalan kebenaran dan hidup dan tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa tanpa melalui Yesus (lih.Yoh.14:6). Jadi jika ada orang yang di luar Gereja Katolik dapat diselamatkan, itu hanya terjadi karena jasa Kristus yang telah wafat bagi semua orang. Dengan pengertian ini, maka benar jika dikatakan tidak ada keselamatan di luar Tuhan Yesus dan Gereja-Nya yang adalah Tubuh Kristus. Sebab keselamatan yang diberikan Allah kepada manusia, itu diberikan-Nya melalui Kristus dan Gereja-Nya.
Namun, jangan lupa, bahwa Allah juga menghendaki semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1 Tim.2:3-4). Gereja dan kita semua harus berani terbuka atau membuka mata hati dan iman terhadap kehendak Allah ini. Allah menghendaki semua anaknya diselamatkan. Allah tidak ingin satu anak pun hilang dan celaka. Diutuslah Yesus Anak-Nya itu untuk menjadi juru selamat dan penebus dosa umat manusia. Manusia berdosa tidak dapat menebus dan menyelamatkan dirinya sendiri.
Sangat dimengerti bila Kristus setelah bangkit dan sebelum naik ke surga mendekati para murid dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu" (Mat.28:18-20).
Kita sebagai murid Kristus mempunyai tugas berat lagi mulia. Pertama pergi untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid-murid Kristus melalui pembaptisan Allah Tritunggal. Sudahkah kita pergi untuk menjalankan tugas ini atau kita malah asyik dengan kepentingan sendiri? Kita jujur saja selama ini sudah berapa orang atau jiwa telah kita bawa dan menerima Kristus sebagai Allah dan Juruselamat? Kita yakin Allah membutuhkan kaki, tangan dan mulut kita untuk menyampaikan kabar gembira Kristus kepada dunia yang belum mengenal Dia.
Kedua, ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Sudahkah kita mengajari banyak orang untuk percaya kepada Yesus Kristus Anak Allah? Sudahkah kita mengajari mereka cinta kasih sejati? Saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini karena jangan sampai kita ini lupa dan egois hanya mencari keselamatan diri sendiri di dalam Gereja saja. Sementara kita lupa akan misi murid Kristus. Bukankah iman itu dari pendengaran? Bagaimana mereka mendengarkan Yesus Juruselamat bila tidak ada yang mewartakan?
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |