Bunda Maria dari Fatima dan Islam

 Yeremias Jena  |     27 May 2017, 17:54

Bunda Maria mendapat tempat terhormat dalam Alquran dan sangat dihormati umat Islam adalah kenyataan tak terbantahkan. Tetapi apakah kita tahu bahwa penampakan Bunda Maria di Fatima (Portugal) juga memiliki hubungannya dengan Islam?

Perayaan meriah peringatan 100 tahun penampakan Bunda Maria di Fatima baru saja berlalu. Banyak aspek mengenai penampakan ini pun telah ditulis dan disampaikan. Sayangnya hubungan tersembunyi penampakan itu dengan Islam sering lolos dari perhatian kita. Bunda Maria menampakkan dirinya kepada tiga anak kecil (Fransisko, Yasinta, dan Lusia) di sebuah desa dekat kota Fatima, Portugal. Kota itu diberi nama Fatima sebagai penghormatan terhadap nama seorang putri raja dan juga nama putri Nabi Muhamad SAW.

Bunda Maria dari Fatima dan Islam

Kita baca dari Sejarah Gereja bahwa selama abad ke-12, para tentara Kristen berjuang keras merebut kembali banyak kota di Spanyol dan Portugis dari tangan para tentara dan penguasa Islam. Konon pada masa ini ada seorang tentara bernama Goncalo Hermigues dan para pasukannya menangkap seorang putri raja bernama Fatima. Banyak sumber lisan yang mengisahkan bahwa sang putri itu justru jatuh cinta dengan Goncalo. Gayung bersambut dan keduanya pun segera bertunangan. Sebelum menikah, Fatima terlebih dahulu dibaptis menjadi Katolik, dan mengubah namanya menjadi Oureana. Masih menurut tradisi, kedua kota di Portugal, yakni Fatima dan Ourem disebut demikian sebagai penghormatan terhadap sang putri. Sementara sumber Arab menyebut bahwa Fatima dipaksa menjadi Katolik setelah kekalahan tentara Islam. Meskipun demikian, sebenarnya tidak ada sumber tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai kisah ini.

David Lindsey dalam bukunya berjudul The Woman and the Dragon: Apparitions of Mary (2000), berpendapat bahwa Fatima memang memiliki hubungan kultural dan nama dengan kebudayaan Arab. Lindsey juga menghubungkan nama ini dengan kisah turun-temurun di balik pemberian nama Fatima bagi kota di Portugal tersebut.

Terlepas dari polemik dan spekulasi mengenai nama Fatima dan para tokoh di baliknya, kita masih bisa merefleksikan makna di balik nama Fatima. Benarlah bahwa nama Fatima pasti merujuk kepada putri Nabi Muhammad SAW bernama Fatima, perempuan yang sangat dihormati dalam Islam. Fatima diberi julukan al-Zahra, artinya "yang terang" atau "yang bersinar". Nabi Muhammad bahkan pernah mengatakan hal ini mengenai putrinya: "Engkau akan menjadi perempuan yang paling terberkati dari antara perempuan di Firdaus, setelah [Bunda] Maria" (Fulton J. Sheen, The World's First Love, 1996: 203).

Menurut Pastor Miguel Angel Ayuso, Sekretaris Komisi Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama, hubungan semacam ini dapat menjadi pintu masuk bagi dialog Katolik - Islam. Dalam pertemuan dan doa bersama tahun 2014, Pastor Miguel menegaskan, bahwa "Gereja Katolik mengakui bahwa umat Islam memang menghormati Perawan Maria, Bunda Yesus, dan berseru kepadanya dalam kesalehan.... [Nama] Maria disebut banyak kali dalam Alquran. Rasa hormat kepadanya dalam Islam sungguh nyata sehingga ketika nama [Maria] disebut, biasanya umat Islam menambahkan dengan 'Alayha I-salam' ('damai besertanya').... [Bunda] Maria adalah model bagi umat Islam dan Kristen, juga model bagi dialog."

Kardinal Fulton J. Sheen bahkan berani menghubungkan kedudukan Bunda Maria yang sangat dihormati dalam Islam dengan penampakan di Fatima. Bagi Kardinal Fulton, Bunda Maria menampakkan dirinya di abad ke-20 di sebuah kota kecil Fatima, supaya 'kepada generasi muda yang akan datang, Bunda Maria akan dikenal sebagai 'Bunda kita dari Fatima'. Karena tak ada satu hal surgawi pun terjadi kecuali dikehendaki Allah dan dinyatakan secara mendetail, saya percaya bahwa Bunda Perawan Maria dipilih untuk kemudian dinyatakan kepada dunia agar dikenal sebagai 'Bunda Kita dari Fatima', dan ini menjadi ikrar dan tanda pengharapan bagi umat Islam, dan sebagai jaminan bahwa mereka, yang menaruh rasa hormat yang begitu besar kepadanya, suatu saat akan menerima juga Putranya' (dikutip dari Paul Kengor, 2017).

Selain menarik para peziarah Katolik dan Kristen dari seluruh dunia, Basilika Bunda Maria di Fatima juga menarik peziarah Islam dalam jumlah yang cukup besar. Mereka datang hanya untuk melihat tempat Bunda Maria menampakkan dirinya di sebuah kota yang namanya merupakan penghormatan kepada putri Nabi Muhammad SAW sendiri.

Jangan lupa bahwa melalui penampakan itu Bunda Maria menyerukan kepada semua orang Kristen untuk berdoa bagi perdamaian dunia. Dalam dunia tempat banyak kekerasan dan aksi terror sering dihubungkan dengan agama Islam, seruan Bunda Maria untuk berdoa bagi perdamaian dunia semakin menemukan relevansinya.

Kita semua dipanggil untuk membangun perdamaian dunia. Untuk itu, mari kita posisikan Bunda Maria sebagai jembatan yang menghubungkan Islam dan Kristen. Kita seharusnya tak henti-hentinya memohon bantuan Bunda Maria agar kebencian dan kekerasan yang sedang menghancurkan dunia ini dapat segera diakhiri.

Lihat Juga:

Kolom Iman (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi