Ekaristi Itu Perayaan Misteri Iman

  14 Aug 2016, 09:42

Bila kita membaca keseluruhan dokumen yang terbit tahun 2003 tersebut,pemahaman kita akan Ekaristi akan terasa lebih mendalam. St. Yohanes Paulus II mengantar kita hingga menuju penghayatan hidup iman yang bersumber pada Ekaristi.

Ekaristi Itu Perayaan Misteri Iman

Ia mengingatkan kita bahwa Ekaristi pertama-tama adalah karunia tertinggi, karunia unggulan, karunia maha berharga dari Tuhan kita, Yesus Kristus (EE 11). Sebab, dalam Ekaristi itu kita merayakan misteri iman, yakni wafat dan kebangkitan Kristus. Sangat jelas bahwa Ekaristi itu sungguh istimewa karena suatu perayaan yang menghadirkan peristiwa kurban salib Kristus.

Dalam dokumen tersebut, ia menekankan makna pokok kurban yang terletak pada penyerahan diri. Kurban salib Kristus menjadi benar-benar kurban karena Kristus sendiri yang menyerahkan diri-Nya kepada Bapa. "Kurban yang diterima oleh Bapa, lantas sebaliknya, terhadap penyerahan diri seluruhnya ini oleh Putera-Nya, artinya menganugerahkan hidup kekal yang baru pada kebangkitan" (EE 13).

Karenanya, makna kurban salib Kristus dalam Ekaristi adalah satu-satunya kurban Perjanjian Baru. Tetapi, juga ia menekankan sekaligus dalam Ekaristi itu ada kurban Gereja, yang sifatnya partisipatif dengan kurban salib Kristus. "Dengan menganugerahkan kurban ini kepada Gereja, Kristus juga telah menjadikan milik-Nya kurban rohani Gereja, yang diundang mempersembahkan dirinya dalam kesatuan dengan kurban Kristus" (EE 13).

Dengan demikian, ia mengajak kita semua, umat beriman, belajar mempersembahkan diri kepada Allah dengan ambil bagian dalam kurban salib Kristus itu.

Perlu saya kutip di sini pula ajaran St. Paus Yohanes Paulus II dalam EE 15 tentang realis praesentia yang berkaitan dengan transsubstantiatio. "Dalam roti dan anggur, janganlah hanya melihat unsur alamiah sebab Tuhan telah tegas mengatakan bahwa itu adalah Tubuh dan Darah-Nya: iman memastikan bagimu, kendati indra menunjuk kepada yang lain".

Beberapa hal lain yang mendasar tentang Ekaristi dapat kita jumpai dalam dokumen tersebut. Misalnya, tentang pentingnya komuni (EE 16), tentang makna pneumatologis dari Ekaristi (EE 17), tentang makna eskatologis (EE 18) yang termasuk di dalamnya ia menegaskan tentang makna communion kita dengan Gereja surgawi, yakni Bunda Maria beserta seluruh orang kudus (EE 19).

Selain itu semua, St. Yohanes Paulus II juga menegaskan makna perutusan kita di dunia ini untuk menghasilkan buah-buah perwujudan Ekaristi dalam tugas hidup kita sehari-hari. Kita, sebagai Gereja, ikut bertanggungjawab atas dunia dewasa ini. "Kita wajib memikirkan kebutuhan yang mendesak bagi perdamaian, mendasarkan hubungan antarbangsa atas premis-premis keadilan dan solidaritas yang tangguh serta membela hidup manusia sejak kandungan hingga akhir alaminya" (EE 20).

Demikianlah, semoga beberapa kutipan ini memancing Anda semua untuk belajar lebih lagi mengenai dokumen tersebut. Tuhan memberkati.

Lihat Juga:

Kolom Iman (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi