Pentingnya Devosi

  13 Jun 2016, 15:38

Dalam kesempatan makan bersama di pastoran biasanya kami tidak melulu atau asyiik masyuk dengan makanan yang di atas meja pindah ke piring menuju mulut perut. Terus beres, tidak! Biasanya ada celotehan, guyon gojlokan. Tidak lupa pula tanpa sadar kami bicara masalah-masalah kegerejaan, seputar umat dan pastoral. Karena sore nanti di gereja akan dilaksanakan misa penutupan bulan Maria dan sekaligus secara istimewa dilaksanakan pemberkatan patung baru MBK, maka pembicaraanpun menuju dan menjurus seputar devosi pada Bunda Maria.

Pentingnya Devosi

Seorang rekan imam yang sudah sekian tahun bertugas di tanah dan ranah Sumatera Utara menceritakan nafas dan gerakan devosi Bunda Maria di sana. Ada nada kegetiran. Lho kenapa? Beliau mengakui devosi pada Bunda Maria biasa-biasa saja, untuk tidak mengatakan hambar atau tidak ada gairah. Diakui sangat berbeda dengan gereja Katolik di Jawa atau di KAJ ini. Tentu pertanyaannya mengapabisa begitu?

Ada banyak jawaban yang spontan meluncur begitu saja. Dari mulut satu ke yang lain. Kurang katekese, kurang sosialisasi-promosi tentang devosi oleh para petugas pastoral pada umat. Ada salah satu Romo yang dengan jitu mengatakan bahwa itu pengaruh gereja-gereja Kristen sebenarnya. Apalagi di Sumut itu yang mendominasi adalah gereja-gereja Kristen dari aliran Lutheran dan Calvin. Mereka sangat kuat di mana-mana. Sementara mereka memang terkenal alergi dengan bau devosi pada St Maria. Mereka seakan tidak memerlukan devosi. Mereka terkesan kuat meminggirkan Bunda Maria. Gereja yang paling utama adalah Sabda Allah (baca: sola scriptura). Dari segi ini kita menyetujuinya. Hanya jangan lupa Allah juga tetap berkarya dan mewahyukan diri dalam tradisi dan ajaran-ajaran Gereja. Karya Allah tidak mandeg. Kini Roh Allah berhembus terus untuk melaksanakan karya penyelamatan-Nya.

Sementara itu pula kita tahu gereja Katolik pada umumnya kuat dalam devosi pada Bunda Maria. Sulit untuk dibantah. Ada banyak tanda atau bukti. Di mana-mana ada gairah dan antusiasme yang besar dari umat ketika memasuki bulan Maria. Di sana ada kegiatan doa rosario bersama, berjiarah dan lain-lain. Mereka sangat mencintai Bunda Maria. Umat merasakan kasih Tuhan yang sangat nyata dari devosi dan kesalehan rohaninya itu. Ada banyak pertolongan dan kasih Tuhan dinyatakan pada manusia zaman sekarang. Dengan begitu efeknya dahsyat. Kentara sekali semangat umat untuk menumbuhkan imannya melalui devosi-devosi itu terasa kuat dan bergairah di mana-mana. Gereja sendiri menyadari iman tanpa devosi ibarat masakan tanpa garam, alias hambar. Bahkan iman terasa kaku, kering dan dingin alias tidak menarik.

Gambaran lain dengan devosi iman itu bisa diibaratkan tanaman di pekarangan Anda. Tanaman itu terasa mendapat vitamin, gizi, pupuk dan air yang cukup. Ia tumbuh dengan subur. Itulah makna devosi. Tidak ayal lagi misalnya ketika umat mendengar rencana Patung Peziarah Internasional St Maria dari Fatima akan mampir di Taman Anggrek MBK gelegak umat membahana. Apapun itu tujuannya iman ini semakin bertumbuh, berkebang dan berbuah. Itu saja!

(Moyud)

Lihat Juga:

Kolom Iman (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi