Revitalisasi Kehidupan Gereja Melalui Liturgi

 Rm. Krist O.Carm  |     11 Oct 2016, 08:02

Halo, teman Ngopi kita. Bincang kita agak serius. Santo Paus Yohanes Paulus II pada 4 Desember 1988 mengeluarkan Surat Apostolik "Vicesimus Quintus Annus". Beliau mengajak kita bersyukur kepada Allah "atas gairah luar biasa di kalangan begitu banyak komunitas Kristen, suatu gairah yang ditimba dari mata air liturgy."

Revitalisasi Kehidupan Gereja Melalui Liturgi

Sungguh tidak diragukan bahwa Dokumen Konsili Vatikan II, yakni Sacrosanctum Concilium (Konstitusi tentang Liturgi Suci) terus memberikan dukungan kepada Gereja di sepanjang lorong kekudusan untuk memajukan kehidupan liturgi yang sejati. Ini menegaskan kembali mengapa selalu penting untuk melihat bahwa pedoman-pedoman tulus dari Konsili harus kita patuhi.

Dalam Surat Apostolik tersebut, Paus berkata, "sejumlah orang telah menyambut buku-buku baru dengan sikap acuh tak acuh, tanpa usaha memahami alasan-alasan perubahan yang ada; sejumlah yang lain, sungguh sayang, telah berpaling secara sepihak dan eksklusif ke bentuk-bentuk liturgi terdahulu yang oleh sebagian dari mereka dipandang sebagai satu-satunya jaminan kepastian dalam iman."

Perlu juga kita catat bahwa liturgi Gereja melampaui pembaruan liturgi. Maksudnya, banyak imam muda, biarawan-biarawati dan kaum beriman (kaum awam) belum tentu mengenal buku-buku liturgi dari lima puluh tahun yang lalu, entah karena mereka lahir sesudah Vatikan II, atau karena mereka masih bayi tatkala liturgi seperti itu dirayakan.

Dan yang paling penting di atas semuanya adalah "pemahaman yang semakin mendalam terhadap liturgi Gereja, yang dirayakan seturut buku-buku liturgi baru dan lebih-lebih yang dihayati sebagai realita dalam tata hidup rohani." Di bawah bimbingan para uskup, Komisi Liturgi Keuskupan dan Komisi Liturgi Nasional, juga Forum Liturgi Dekenat, lebih lagi seksi Liturgi Paroki perlu disemangati untuk melanjutkan karya mereka selaras dengan hal di atas. Demikian juga, universitas-universitas Katolik dan lembaga pendidikan tinggi, seminari, rumah pembinaan biarawan-biarawati, dan pusat-pusat pastoral-kateketik juga memiliki peran penting.

Devosi dan penghormatan Sakramen Ekaristi di luar Misa juga mempunyai perannya. Para pendorong perkembangan liturgi tidak boleh memberi kesan bahwa perhatian terhadap Ekaristi Kudus cukup dengan Misa. Selama berabad-abad, umat Katolik ritus Latin mempunyai kebiasaan bagus mengunjungi Sakramen Mahakudus, menerima berkat dengan Sakramen Mahakudus, mengadakan perarakan dan Konggres Ekaristi, Sembah-sujud Sakramen Mahakudus yang dilaksanakan selama satu jam, satu hari penuh, atau selama 40 jam.

Semoga di sini, kita tidak sekadar Mampir Ngopi. Kita sendiri bisa meng-upgrade pemahaman kita tentang liturgi Gereja. Banyak cara dan sarana untuk hal itu.

Lihat Juga:

Kolom Iman (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi