Perjalanan Santo Lukas Sang Penginjil
Andreas Pratama | 26 Oct 2015, 11:45
Santo Lukas - ΛουκαΎ¶ς dalam bahasa Yunani - adalah seorang penulis Injil yang lahir dan tinggal di kota Antiokhia yang terletak di wilayah Siria kuno. Menurut buku-buku sejarah, Lukas memiliki profesi sebagai seorang tabib atau dokter sebelum menjadi seorang Kristen, meskipun para ahli meragukan fakta tersebut dan lebih memilih untuk menyebutnya sebagai seorang ahli dalam pengobatan.
Tetapi sebelum ia menjadi seorang murid Kristus, ia adalah seorang yang tidak mengenal agama. Hal tersebut disebabkan oleh keluarganya yang pada saat itu tidak mengenal Tuhan. Tidak ada data-data yang jelas mengenai kapan Lukas bertobat dan menjadi seorang Kristen, tetapi dengan meneliti Kisah Para Rasul, kita bisa melihat ia bergabung dengan Rasul Paulus dan menjadi salah satu pengikut setianya. Dirinya mengikuti perjalanan misioner ke Makedonia, Yerusalem, dan juga Roma.
Beberapa naskah juga mengatakan bahwa Lukas adalah murid Paulus yang paling setia. Saat Paulus ditangkap dan dipenjara di Yerusalem, Lukas dengan setia mengunjungi gurunya tersebut di tahanan. Beberapa ahli berasumsi bahwa selama mengunjungi Paulus di tahanan, Lukas juga secara tekun mengumpulkan bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk menulis kitab Injil dan juga bagian pertama kitab Kisah Para Rasul.
Bila melihat dari tata bahasanya yang halus dan keahliannya dalam mengarang, Santo Lukas tentu saja adalah seorang yang memiliki pendidikan. Selain itu, kita juga bisa melihat bahwa semua tulisannya turut dipengaruhi oleh pandangan dan ajaran Paulus. Sebagaimana gurunya, Lukas kerap menaruh perhatian khusus terhadap orang-orang miskin dan hina-dina, serta memperlihatkan belas kasih Allah kepada manusia.
Menurut Lukas, kabar gembira ditujukan kepada semua orang, khususnya kepada orang-orang yang tertindas dan para pendosa. Oleh sebab itu, banyak yang menyebut Injil Lukas sebagai "Injil Kerahiman Allah" atau "Injil Cinta Allah". Ia adalah satu-satunya penulis Injil yang menulis perumpaan orang Samaria yang baik hati (Luk. 10:25-37) dan penderita kusta Samaria yang berterimakasih pada Yesus (Luk. 17:11-19).
Tak ada yang mengetahui secara pasti perjalanan hidup Lukas setelah meninggalnya Paulus. Beberapa ahli sejarah mengatakah ia menjadi martir dan meninggal di usia 84 tahun, di Thebes, ibukota wilayah Boeotia, Yunani. Di dalam dunia seni, Santo Lukas digambarkan dengan seekor lembu bersayap, karena Injil karangannya dimulai dengan adegan kurban persembahan di Bait Allah yang dilakukan oleh Zakaria
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |