Suami Takut Isteri
18 Nov 2010, 21:17
SUAMI TAKUT ISTERIJohanes Hans Pandelaki begitu tergila-gila kepada tokoh pemikir muda Katolik, Josephine Roro Jonggrang. Ingin mempersuntingnya sekalipun cerewetnya setengah mati. Roro bagi Hans stereotip ibunya, sangat merdu di kuping kalau ngomel. Jadilah mereka berdua suami isteri. Namun dalam perjalanan waktu Hans ternyata tak tahan. Maklum Roro adalah pemikir, sehingga sehari-hari banyak pikiran sampai kepalanya mampet. Alhasil Hans lah yang jadi sasaran. Tidak heran Hans sering melarikan diri ke Café Cinta Olala di bilangan Kemang. Bertemu dengan teman-temannya untuk saling curhat.
Mendengar keluhan Hans, teman-temannya tak tahan dan ikut gregetan. Tak tega kalau Hans hanya diam saja berhadapan dengan isterinya. Maka beramai-ramailah mereka memberi berbagai tips agar Hans kembali menjadi "laki-laki". Di antaranya kawan karibnya, Yesaya Sampirno Klambiku Apeg memberi tip yang paling. Suatu hari mereka kumpul lagi, dan Yesaya penasaran.
Yesaya: Gimana Hans, resepku sudah kamu praktekkan belum?Hans: Sudah, kemarin isteri saya mendatangi aku sambil berlutut! Kontan teman-teman Hans bersorak, sambil menepuk-nepuk pundak Hans.Yesaya: Nah, itu namanya baru laki-laki. Resep gue ces pleng kan!Hans: Tunggu dulu, isteri saya memaki-maki saya sambil berlutut. Karenasaya sembunyi di bawah kolong tempat tidur.
DENGAR KOTBAHSeperti biasa Hans Pandelaki selalu pulang tengah malam sehabis kerja. Kumpul-kumpul dulu dengan teman-temannya di Café Cinta Olala. Kali ini Hans agak kebanyakan minum, sehingga ketika pulang, mobilnya agak oleng, nyaris nyerempet mobil patroli polisi di perempatan Slipi. Polisi pun mengejarnya dan memberhentikan mobil Hans.
Polisi: Hei, saudara rupanya mabuk ya? Mau kemana malam-malam begini?Hans: Saya mau mendengar kotbah!Polisi: Mana ada kotbah jam segini?Hans: Ada! Isteri saya!
PAMER KEHEBATAN ISTERIDalam salah satu gathering di kantornya, yang membicarakan berbagai persoalan, Hans Pandelaki terlibat pembicaraan seru dengan rekan-rekan sekerjanya. Antara lain mereka memamerkan kehebatan isterinya masing-masing. Thomas Ferdi berceritera tentang isterinya yang masakannya enak ala Kasasuki. George Kolor Ijo, punya isteri yang modis, pakai pakaian apa saja cocok. Apalagi kalau mengenakan batik gaya Indie, yang kini lagi ngetrend. Robertus Hendarto memuji isterinya yang menjadi pengurus Pangruktilaya, sehingga umat di parokinya kini nggak kawatir lagi kalau mati. Paulus Dedi Kolokan menyanjung isterinya, bak dewi turun dari langit kalau sudah berada di dalam kamar. Tak kurang-kurang Yesaya Sampirno Klambiku Apeg.
Yesaya: Isteriku wanita istimewa. Ia bisa berjam-jam berbicara membahas sebuah persoalan.Hans menyambar: Ah, itu belum apa-apa. Isteriku bisa berjam-jam berbicara tanpa membahas persoalan apapun!
(IG. Sunito)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |