Humor

  28 Jan 2011, 21:57

JUALAN CDRobertus Kwik Kian Pengkor adalah seorang ekonom dan berspesialisasi sebagai pengamat pelaku pasar. Sering diundang oleh stasiun-stasiun TV di acara Talk Show masalah ekonomi aktual. Sesekali bantuin isterinya yang sudah lama menjadi grosir CD, celana dalam wanita di pasar Tanah Abang. Namun belakangan ini omzet penjualannya menurun terus, isterinya juga mengeluhkan hal itu bersama dengan teman-temannya sesama grosir. Ketika terjadi percakapan sesama pedagang, Kwik pun ikut nimbrung dan mengomentari.

Kwik: Ini bukan soal daya beli atau lagi krisis. Menurut pengamatan saya wanita-wanita sekarang sudah tidak suka lagi pakai celana dalam.Bu Kwik: Ah, kamu kalau ngomong seperti di TV saja. Itu Isyuuu!Kwik: Lho, nggak percaya. Coba lihat dan saya buktikan!(Kwik langsung menjadi sales, sambil ngeweng-eweng membawa CD di depan gerai isterinya. Sambil menawarkan CD-nya kepada konsumen wanita yang lewat).Kwik: Bu, pakai celana, bu?- Enggak ah! Lain kali saja!Pakai celana, mbak? - Enggak lah, yauw!Neng, pakai celana, neng? - Enggak deh!Pakai celana, tante? - Enggak, kemarin sudah!Dik, Adik pakai celana ya? - Enggak usyah, ya!Kwik: Tuh, percaya nggak? Loe, loe pada nggak percaya sih omongan gue!

TERBANG AMAL PESAWAT IPTNPada penerbangan perdana pesawat CN 235 Tetuko ("sing tuku ora teko-teko, sing teko ora tuku-tuku" atau "Yang beli ngak datang-datang, yang datang tidak beli-beli") produksi IPTN, penumpang pertama diundang paguyuban-paguyuban Lansia dari berbagai instansi. Termasuk Paguyuban Simeon Hana dari KAJ yang diwakili oleh Laurentius Batara Kalalo dengan Agustinus Liem Ban Pit. Betapa senangnya para Lansia itu, setelah dijamu selamat datang oleh manajemen IPTN di hanggar Pondok Cabe. Langsung rombongan para wakil dari berbagai lansia dipersilahkan naik pesawat. Tak lama kemudian pesawat mengangkasa, dan terdengar pengumuman dari manajemen IPTN. Demikian bunyi pengumuman itu dari pengeras suara itu:Bapak dan ibu para tamu undangan. Terima kasih kami ucapkan dalam penerbangan perdana ini. Pesawat ini hasil kreasi putra-putra bangsa sendiri, para insinyur IPTN. Kami akan membawa bapak/ibu menuju perairan Selat Sunda melihat Gunung Krakatau, kemudian dalam perjalanan pulang ke Jakarta melalui Pelabuhan Ratu setelah menyusuri selatan Jawa. Kini kita terbang di ketinggian hampir 8000 meter dengan kecepatan rata-rata 550 Km per jam. Pesawat ini didesain tidak berawak, jadi tidak berpilot dan pramugari. Seluruhnya dikontrol dengan teknologi canggih, computerized. Dan sejauh... ini... dalam... kondisi... normal... kondisi normal... normal... normal... norsal... nordal... norpal rudal...Laurentius: Waduh, Liem! rupanya pesawat ini sertifikatnya Laik mengudara tapi tak laik mendarat.Liem Ban Pit: Wis pasrah wae, pak! Aku wis siap chek in di San Diego Hill*!

(*San Diego Hill adalah nama kompleks pemakaman di Krawang.)

(Ign. Sunito)

Lihat Juga:

Humor (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi