Humor Dada

  13 Sep 2011, 12:58

SESAK DADA

Presiden akhir-akhir ini begitu jengah dan resah karena setiap hari terlihat, terdengar, terbaca beragam kritik terhadap segala apa yang dilakukan. Ngomong ini-itu, intruksi apa-itu, perintah sana-sini, kok, ya serba salah. Apalagi hampir semua kebijakan yang dibuatnya, hanya sepertiga yang jalan. Ditambah situasi kok, ya,tidak mendukung. Seperti baru saja ngomong tentang langkah-langkah pembelaan buruh migran, eh, baru saja katanya pemerintah sudah siap dengan segala perangkatnya. Tahu-tahu Ruyati menja-ani hukum pancung, tanpa pemerintah tahu.

Tak tahan lagi menahan semua cobaan, presiden memanggil staf khusus bidang spiritual. Ternyata penasehatnya adalah Ignatius Wongso Preman. Maka keluarlah segala keluhannya dan ditampilkan dengan gaya meyakinkan.

Presiden: So, Wongso piye iki. Aku kalau baca Warta Minggu, eh keliru? Maksudku kalau baca Warta koran-koran kok nadanya nggak ethis dan menyerang. Mbok diajari to, So! pakai bahasa yang halus dan santun, gitu lho! Sesak dada ini rasanya.

Wongso: Begini saja bapak presiden. Mulai sekarang bapak kalau pakai baju jangan ngepas-ngepas. Pakai yang longgar-longgar saja supaya jangan sesak dada!

Presiden: ?!!!

GAYA DADA

Menjelang pesta olahraga Asia Tenggara SEA Games 2011 di Palembang, pemusatan latihan cabang renang TC meningkatkan intensitas latihannya. Di antara perenang yang disiapkan adalah Felix Tham Pie Ceban, perenang gaya bebas. Namun digenjot bagaimanapun, prestasi Felix tak kunjung baik. Artinya waktu yang ditempuh begitu-begitu saja. Pelatih pun memanggilnya untuk evaluasi.

Pelatih: Felix! Kamu nggak cocok kalau main gaya bebas. Aku sarankan kau ganti gaya supaya enakan. Enak di kamu dan enak dilihat.

Felix: Kiranya gaya apa ya, bos!

Pelatih: Gaya dada!

BELAHAN GEGER

Johny Lemes Separo OMK Paroki Kampung Sawah sedang PDKT sama Maria Regina Shantiyem OMK Paroki MMS, Maria Munggah Swargo. Sejak mereka ketemu di Jambore OMK Keuskupan keduanya sepertinya pada jatuh hati. Suatu hari sehabis misa di hari Minggu, keduanya mojok di kantin Paroki MMS sambil cekikan.

Johny: Yang, kalau aku kau perkenankan memanggilmu sayang? Aku mau ngaku. Sudah banyak gunung kudaki, lembah curam kuturuni, laut mana yang belum pernah kurenangi, gereja mana yang belum pernah kudatangi. Dengan maksud mencari tambatan hati. Ternyata di sini kutemukan belahan dadaku.

Maria: Ssssstttttt! Jangan keras-keras nyebut soal dada. Di paroki ini sensitif. Umatnya suci-suci!

Johny: Ya, sudah! Kau adalah belahan gegerku (punggung)!

Maria : Apa? belahan geger? kerokan, dong!

(Ign.Sunito)

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Humor (WM) Lainnya...  Kembali