Humor Omongan Bocah di KB Ragunan
Ign. Sunito | 23 Dec 2013, 16:16
PERSIS SEPERTI........?
Fransiscus Jusuf Dowo Kolore suatu hari ngajak rekreasi murid-murid sekolah Minggunya ke kebun binatang Ragunan. Ia memang pecinta anak-anak untuk mengenalkan lingkungan agar sedari kecil anak-anak peduli akan lingkungan sekaligus pecinta satwa. Sudah lelah memberi pengenalan akan satwa-satwa di KB itu, Jusuf ingin melepas lelah dan sejenak meninggalkan para murid di bawah asuhan rekan guru lainnya. Ia berjalan menuju kandang monyet sambil memperhatikan anak-anak lainnya bersama orang tuanya. Ia suka sekali pemandangan keceriaan anak-anak.
Ia tertarik ada anak bersama ibunya yang juga sedang memperhatikan monyet-monyet di kandang. Syukur-syukur ia bisa memberi jasa baik, wong jiwanya jiwa guru. Maka terdengarlah dialog ibu dan anak.
Anak: Mah! Mah! Lihat muka monyet di kandang itu. Mirip dengan muka dengan Om, yang berdiri di samping kita.
Ibu : Husss! Omong enak aja! Kalau didengar....
Anak: Ah! Nggak usah khawatir, mah! Monyet itu tak akan mengerti omongan kita.
Jusuf :????????!!!!!!!!!!!
AIR MATA BUAYA
Josef Soponyono dan Ignatius Wongso Preman dua Adi Yuswa bersahabat. Keduanya kalau ketemu saling ngakak ketawa berhumoria. Ada saja perhatian mereka masing-masing akan masalah-masalah sosial yang lagi aktual. Kebetulan di Hari Anti Korupsi 9 Desember, mereka sama-sama melihat TV siaran seorang koruptor wanita habis diperiksa di gedung KPK. Maka berbincanglah mereka akan topik itu.
Josef: Saya lihat habis diperiksa koruptor wanita itu menangis.
Wongso: Wis ojo percoyo! Itu air mata buaya!
Josef : Piye to, kowe kuwi? Gimana sih, kamu itu? Air mata buaya itu kan, laki-laki.
Wongso: Lha,ilah! Emang buaya laki semua. Nggak ada yang wanita?
Josef/Wongso: ha,ha,ha........Emang dasar buaya! Katakan Tidak! pada (hal) korupsi.
AKU GILA, TAPI...
Robert Pandelaki seorang sopir bus pariwisata yang suatu hari busnya membawa rekreasi penghuni Rumah Sakit Jiwa ke Puncak. Seluruh penumpang bus bergembira dengan celotehan tak ada ujung pangkal sambil tertawa tebahak-bahak. Tengah suasana gembira itu bus berhenti karena salah satu bannya meletus. Robert terpaksa menggantinya dan menyopot 4 sekrup ban. Namun sial jalur Puncak laju kendaraan kencang-kencang dan mementalkan 4 sekrup ban masuk kali.
Robert : Sial! Gimana nih, bus nggak bisa jalan lagi.
Kwee Bhak Phia Patuk (salah satu pasien RSJ nyeletuk): Copot saja sekrup satu-satu di ban lain. Pasang dulu, 3 sekrup itu.Baru nanti ketemu bengkel mobil. Beli!
Robert (heran): Eh! kamu pinter juga ya? Ngomong-omong kamu kok jadi pasien.
Kwee: Gw dirawat di sini karena gila! Tapi nggak guuooblok seperti kamu!
Robert:???????!!!!!
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |