Budaya Hedonistis Materialistis Pragmatis

  18 Oct 2013, 23:09

MANA ARLOJI ROLEX SAYA?

Ada seorang pengacara kaya raya. Hobinya antara lain mengkoleksi mobil mewah, arloji mewah, dan cincin berlian. Harap maklum karena kliennya mayoritas para koruptor kelas kakap. Ketika di forum ILC Indonesian Lawyers Club, rahasianya dibuka secara terbuka oleh sesama rekan lawyer, bahwa saat berebut klien, Ia merengek dan menyembah calon kliennya agar memilihnya sebagai pengacara. Ia pun dengan kalem menanggapinya, bahkan menyarankan "musuh"nya supaya meniru gayanya.

Suatu hari sang pengacara sedang mencoba koleksi mobil barunya, BMW Sport dua pintu yang baru saja dipe­san di International Motor Show. Mendadak ia berhenti parkir di tengah kerumunan orang-orang yang lagi ngopi Minggu pagi. Maksudnya mau pamer penampilan. Pintu mobil dibuka, tapi tersambar mobil lain yang melaju cepat sehingga pintu mobil jebol dan terlepas. Kontan ia mengumpat, menghujat, sumpah-serapah keluar kontan, kamus kebon binatang keluar semua untuk menyumpahi pengendara mobil yang menyambarnya. Saat Ia meratapi mobil mewahnya. Tiba-tiba datang polisi.

Pengacara (histeris) Pak Polisi! lihat apa yang dilakukan sopir mobil gila itu? Lihat mobil saya ini? Jadi nggak karuan begini! Akan saya tuntut dan kejar sampai di depan pintu neraka.

Polisi: Kamu! Orang Jetset. Golongan The haves, kok begitu meratapi mobil mewah-mu. Apakah kamu nggak sadar. Tanganmu juga hilang sebelah!

Pengacara (kaget melihat tangan kanannya hilang): Aduh! Aduh! Jam tangan... Jam tangan Rolexku? Cincin berlianku?

KARIR DARI BAWAH KEATAS

Liburan Idhul Adha lalu KA Ekonomi jurusan Solo penuh sesak denganpenumpang mudik. Di antara penumpang saling berhadapan John Kakiku Roto dan Benediktus Wakiman Drijigepeng yang sama-sama naik dari Pasar Senen. Mereka saling berkena­lan dan ngobrol akrab karena ternyata satu asal daerah. Masing-masing ber cerita tentang suka duka mengarungi keganasan kehidupan kota Metropolitan

Wakiman: Hidup di Jakarta itu harus punya stamina tinggi. Jangan gam­pang menyerah.

John : Benar Pak Wakiman! Saya sudah mengalami pahit getirnya Ibu Kota.

Wakiman: Pasti bapak sudah malang melintang ya? Kenyang pengalaman!

John: Benar sekali, pak! Saya meniti karir dari bawah. Dan sekarang saya berada di atas. Semua berkat keuletan dan ketekunan saya.

Wakiman: Bapak benar-benar hebat! Pekerjaan bapak sekarang apa?

John: Tadinya saya tukang semir sepatu. Sekarang tukang pangkas rambut.

DITUNGGU DI LOBBY

Josef Soponyono Ketua Lansia Maria Munggah Swargo ingin menengok sahabatnya, Gabriel Gouwcekan Beling, yang baru saja pindah ke rumah susun Marunda. Sesampainya di sana ia tanya kepada seorang anak untuk menunjukkan tempat Gabriel. Ia diantar anak itu naik ke lantai IV. Rusun itu tak mempunyai lift. Sesampai di tempat sambil ngos ngosan, diketok-ketoklah pintu rumah, tapi tak ada jawaban.

Josef: Nak! Rupanya Pak Gabriel tidak ada di rumah.

Anak: Benar pak! Soalnya Pak Gabriel sedang menunggu tamunya di lobby.

Josef : %#Zc$$$$&(!&!!

(Ign.Sunito)

Lihat Juga:

Humor (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi