Humor Hiburan Pasca Pilpres/Cawapres
Ign.Sunito | 14 Jul 2014, 11:40
MINTA LAGU ABER
Kampanye pilpres/cawapres selama sebulan benar-benar melelahkan, bukan saja bagi capres/cawapres, tim suksesnya, juga para relawannya. Termasuk Robinson Silupahutang salah satu relawan untuk menyokong calonnya, yang harus ikut bergerak kesana-kemari sampai ikut mengawasi jalannya penghitungan suara. Maka bagi pemuda asal Medan itu perlu hiburan, dan hobinya memang lagu-lagu dang dut dan masuklah ia di sebuah café di bilangan Kemang. Café yang khusus hiburannya live music dang dut itu.
Robinson menikmati betul lagu-lagu dan melantai dengan diiringi alunan lagu dari berbagai penyanyi dang dut a.l. Rafia Gobek goyang bebek. Robinson kurang puas karena sedari tadi belum keluar lagu favoritnya.
Robinson (dengan logat daerah yang kental dan tebal): Tolong, dong! Nyanyikan lagu ABER...lagu favoritku!
Rafia (bengong): Maaf, bang! Aku belum pernah denger judul lagu ABER..itu?
Robinson: Bah! Bah! Macem penyanyi apa kau ini? Ini lagu terkenal. Mosyok kau tak bisa? Ini lagu di Medan semua orang bisa!
Rafia: Coba tolong! Abang nyanyikan dulu seperti apa lagu itu?
Robinson: Nih, lagunya begini.....ABER...ulang kali aku mencoba mencintaimu.....
KAKEK JAGOAN
Kakek Suro Bledeg dapat laporan dari cucunya,Tony Kerokan tentang jalannya pilpres/cawapres kemarin. Ceritanya seru banget menceritakan tetangganya yang menjadi petugas pengamanan salah satu tim sukses calon. Apalagi ada adegan keributan di mana tetangganya, Johny Tarzan Kota, ikut berkelahi.
Tony: Mosyok, kek! Om Johny satu lawan satu saja kalah!
Suro: Kakek dulu di Pemilu 1955 juga jadi pengaman. Kakek juga ikut terlibat kelahi.
Tony: Lawan kakek siapa saja?
Suro: Oh, kakek pernah berkelahi dikeroyok 5 orang. Sekali sabet 3 orang lawan kakek 2 roboh satu orang lagi jalannya terpincang-pincang.
Tony: Lalu, yang 2 orang lagi bagaimana, kek?
Suro: Lha, yang 2 orang itu yang membawa kakek ke rumah sakit!
PENGEMIS BUTA
Karena lupa bahwa di Senayan ada konser Salam Dua Jari, Josef Soponyono terpaksa kejebak kemacetan di sekitar Senayan. Ketika sedang dongkol-dongkolnya mencoba beringsut di atas mobilnya, jendela kaca mobil diketok-ketok orang. Rupanya seorang pengemis yang dituntun-tuntun.
Pengemis: Kasihan,pak! Dari pagi belum makan!
Josef (dongkol): Nggak ada uang kecil!
Pengemis (melongok sambil menunjuk): Tuh! didalem ada banyak recehan!
Josef (tambah gondok):Kenapa kamu mengemis? Sehat begini, nggak ada cacat lagi.
Pengemis: Saya buta, pak!
Josef (tambah sewot) Buta? Buta? Orang buta kok bisa nglihat duit recehan?
Pengemis: Saya buta huruf, pak!
Josef: ???????!!!!!!!!
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |