Humor
12 Dec 2010, 08:05
KIPAS ANGINNYA DI LUARRomo Reko Raimundu O.Carm, kepala Paroki MMS Maria Munggah Swargo, mempunyai kuwajiban mengantarkan sumbangan bencana alam Mentawai dari umat parokinya. Semua sudah terkirim ke kota Padang dan kini tinggal diangkut ke Mentawai dengan helikopter. Maklum karena cuaca mudah berobah dan tak bersahabat, romo harus stand by terus, begitu cuaca baik langsung terbang. Helikopter Puma milik AL sudah penuh diisi barang sumbangan paroki MMS dan terbanglah menuju target. Romo Reko memang takut terbang dalam cuaca buruk, mana pintu helikopter tetap dibiarkan terbuka. Betul juga, tengah perjalanan tiba-tiba awan mendung gelap menyergap. Guna menutupi rasa takutnya dan tak terasa keringatnya mengalir deras, romo mencoba meledek relawan disebelahnya.
Romo Reko: Ngapain? Takut ya? Kamu kok berkeringat!Relawan: Ah, tidak! Saya sudah biasa dengan cuaca seperti ini.
Makin lama awan di luar bertambah gelap dan keringat Romo Reko semakin mengucur deras. Mana ombak laut di bawah terlihat jelas bertambah besar. Kini giliran relawan itu gantian ngeledek romo.
Relawan: Ngapain Mo? Takut ya?Romo Reko: Ah, tidak! Di sini panasnya bukan main.Habis, kipas anginnya ada di luar sih!
NYOLONG SEUTAS TALILain lagi paroki Pakem, Sleman Yogyakarta, ketika amuk Merapi mulai reda Romo Sindhu SJ sibuk di kamar pengakuan, menerima pengakuan dosa umatnya. Hampir semuanya stress dan tak kuat menerima cobaan serta hampir-hampir saja melakukan perbuatan yang tak dikehendaki. Romo Sindhu sibuk memberi penghiburan. Maka masuklah Aegidius Poniran untuk mengakukan dosanya.
Poniran: Saya mau mengaku dosa romo. Saya terpaksa nyolong!Romo Sindhu: Lha, kamu nyolong apa?Poniran: Saya nyolong seutas tali, romo!Romo Sindhu: Kowe ki piye, to! Wong ming seutas tali saja, kok harus keroyo-royo: mrene. Mengaku dosa. Sudah sana dosamu wis tak ampuni.Poniran: Tunggu dulu, Mo! soalnya talinya katutan (terbawa) seekor sapi.Romo Sindhu: Aduh biyung! Jalmo moro jalmo mati. (sambil ketawa ngakak)
LHO, KOK SAYA?Masa Adven tiba. Maka beraksilah Fransiscus Jusuf Dowo Kolore memandu umat lingkungan dalam pendalaman iman. Ia begitu bersemangat karena masa Adven tahun ini banyak ditandai bencana alam. Tuhan sangat marah karena ulah manusia, katanya. Ketika lagi asyik masyuk pendalaman, umat yang duduk di pojok belakang, Thomas Ferdi Chengli, tertidur. Ini membuat Jusuf tersinggung.
Jusuf: Pak! Bapak yang di belakang itu. Coba bangunkan teman sebelahnya yang tertidur itu (sambil menunjuk Pak Andreas Dedi Che Banh).Andreas: (kaget) Lho, kok saya? Yang menyebabkan dia tertidur siapa? Bangunkan saja sendiri!
(IG. Sunito)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |