Humor Adam Dan Hawa

  20 Aug 2010, 13:13

Kali ini Bu Theresia Banowati lagi memandu di salah satu wilayah perkampungan Cina Benteng, di Tangerang. Maklum reputasinya Bu Ban memang terkenal dimana-mana. Panduan menyangkut soal asal muasal dosa manusia yang dimulai dari Adam dan Hawa. Lagi asyik-asyiknya panduan, nyeletuklah salah satu umat peserta, Benediktus Bo Bhoen Soe. "Wah, kalau Adam dan Hawa itu orang Cina. Pasti kita masih tetap berada di surga."Seperti biasa Bu Ban dengan wajah tak senang menyahut," Kamu kok bisa berpendapat seperti itu?"Boen Shoe: "Kan orang Cina nggak senang buah apel bu! Buah apel itu untuk sajian sembahyang. Orang Cina kan senang dan doyan banget daging ular!

Humor Adam Dan Hawa

-

Giliran Johanes Rasekso juga seorang pemandu laris. Pasarannya kelas tinggi memandu para eksekutif di berbagai bidang. Apalagi kini lagi ngetren gerakan ouikemene di hotel-hotel bintang lima. Pak Ras giliran memandu di kumpulan para pebisnis Katolik di Hotel Horizon. Dalam perjalanan sepanjang pantai Ancol, Pak Ras senyum sendiri karena melihat papan larangan pembuangan sampah, yang ditempel di pohon-pohon tepi jalan, banyak dicorat coret tangan jahil. "Dilarang buang sampah sembarangan tempat "Kata "sampah" dicoret diganti "kondom"

Maka untuk menyegarkan kembali panduan para penentu kebijakan bisnis itu. Pak Ras sengaja mulai dari awal-muawal dosa manusia. Pasti topiknya juga cerita Adam dan Hawa. Lagi asyik-asyiknya cerita, maka nyeletuklah salah satu eksekutif Patrisius Cipulangku. "Kalau dipikir-pikir Adam itu orang laki-laki paling bahagia di dunia."

Pak Ras: "Memang kenapa, Pak Ci?"

Pak Ci: "Habis Adam itu nggak punya ibu mertua!"

-

Ibu Patricia Melankoli juga seorang pemandu jempolan. Ia lebih senang memandu dikalangan umat Adi Yuswa. Karena pengalaman nggak banyak pertanyaan dan rata-rata sudah lupa apa isi Kitab Suci KS. Bahkan pengalaman disuatu panduan, ada kakek-kakek membawa KS yang jarang dipegang dan di buka. Ketika dibuka ada selembar daun yang sudah kering di sela-sela halaman KS-nya. Kakek itu lalu menunjukkan daun kering itu kepada Bu Me, "Bu, apa ini pakaiannya Adam ya? Kok nyelip di sini!"Ha, ha, ha....kontan sejawat Adi Yuswa tertawa terkiyal-kiyal.Nah, menjelang Hari Kartini 21 April lalu, panduan Bu Me sangat mengagungkan Hawa. Ceritanya, coba bapak-bapak bayangkan! Bagaimana perjuangan kaum Hawa sejak pagi-pagi buta. Menyiapkan makanan buat bapak, anak. Membersihkan rumah, menyiapkan lagi makan siang dan malam. Mengatur belanja. Belum kalau anak sakit, sopo sing rekoso, siapa yang berat? Belum malamnya dibuat lembur. Pendeknya bayangkan kalau dunia ini tidak ada kaum Hawa!" Kata Bu Me berapi-api.Di pojok Pak Josef Soponyono menyahut kalem, "Lha, sudah terang to! Kalau nggak ada Hawa kita ini pasti masih berada di surga!"

Lihat Juga:

Humor (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi