Mengisi Bio Data

  3 May 2013, 11:28

DIGAMBAR AJA!

Ignatius Wongso Preman sesudah pensiun dan malang melintang di Ibu Kota pulang kembali ke asalnya di sebuah desa di Jateng. Ia membawa semangat moto Adi Yuswa " Mandiri-Bermakna-Berdaya guna" dan kebetulan tema APP 013 adalah tentang Berbagi, makin berbela rasa makin bersaudara. Ia menghayati benar dania juga prihatin di desanya masih adawarga yang buta huruf. Dengan sema-ngat berbagi ia menjadi relawan PBH pemberantasan buta huruf. Sudah beberapa lama mengajar, pesertanya sudah mulai lancar membaca dan menulis.Suatu saat PBHnya dikunjungi oleh Muspika pejabat-pejabat setem­pat. Maka didemonstrasikan bagaimana caranya mengisi bio data. Ada salah satu peserta, Kromo Dengkek, yang dikelas rada rada telmi dan harus sabar cara mengajarnya juga ikut demo.Terjadilah dialog dengan Wongso.Kromo: Pak! nama harus ditulis?Wongso: Yo,to! Kudu ditulis.Kromo: Oh,ditulis? Lha, kalau tang­gal lahir?Wongso: Podo wae! yo, ditulis.Kromo: Oh, ditulis ugo,yo! Lha, niki nek alamat?Wongso (mulai kesel): Wis kabeh wae semua yang ada pertanyaan di kertas itu ditulis.Kromo: Kalau ini jenis kelamin? Juga ditulis ya, pak?Wongso (keselnya sudah di ubun-ubun): Nggak usah! Digambar saja!

TOUR KE TANAH SUCIAkhirnya tercapai juga cita cita sepasang Adi Yuswa Benediktus Choa Mangkok Sweeke untuk berziarah ke Tanah Suci ikut dalam rombongan tour. Mungkin, pasangan itu baru per­tama kali pergi ke luar negeri.Ketika hampir tiba di Israel dibagikan formu­lir imigrasi bio data untuk diisi dalam bahasa Inggris. Bagi Bu Choa ya rada kemekmek juga, dan harus tanya kiri kanan anggota rombongan tournya untuk mengisi kolom surname, first name, middle name, date of birth, dst.Pasa saat akan mengisi kolom sex, Bu Choa tanya sama suaminya. Karena malu kok, tanya tanya terus pada orang lain.Bu Choa: Pah? Klo sex ini harus dijawab apa, ya?Choa (berbisik): Tulis saja, sudah jarang!

KOK, SERBA NGGAK BOLEH?

Pada suatu saat di sebuah kom­pleks hunian para elit flat super blok di salah satu bloknya terjadi percaka­pan antara ibu dan anak. Sang nak mengeluarkan cita-citanya untuk masa depan, kira-kira mau jadi apa besok?Anak: Mah! Aku besok mau jadi suster saja.Ibu: Nggak boleh!Anak: Kalau gitu? Jadi peragawati saja!Ibu: Kagak boleh!Anak: Bagaimana kalau jadi pramugari, mah?Ibu: Apalagi itu? Nggak boleh!Anak: Gimana sih, mah? Menjadi ini itu kok, nggak boleh melulu.Ibu: Kamu itu, anak laki-laki, Bambang!(Ign.Sunito)

Lihat Juga:

Humor (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi