Humor
2 Apr 2011, 09:01
SURAT WASIAT
Abah Aegidius Ardjo Sawiri memang punya penyakit asma berat.Jika omong sering ngos-ngosan dan sering juga putus-putus untuk mengambil napas. Alkisah asmanya kumat dan harus dirawat di rumah sakit. Suatu hari mbah Ardjo kok, diam saja seperti orang koma sehingga dokter memasang selang oksigen untuk membantu pernapasan.
Tunggu punya tunggu tidak sadar-sadar. Maka anak mbah Ardjo paling tua, Felix Sony Kapiran, segera mengumpulkan saudara-saudaranya sekaligus berembug untuk mendatangkan pendoa, di mana didatangkan pendoa favorit bapaknya, Benediktus Ardie Massaid. Datanglah Pak Ardie yang segera melafalkan doa, di mana doanya panjang banget. Sampai mbah Ardjo siuman, dan sambil bernapas megap-megap mbah Ardjo memberi isyarat kepada Pak Ardie, untuk mengambil kertas dan ballpoint. Setelah menulis sesuatu di secarik kertas dan diberikan kepada Pak Ardie, mbah Ardjo diam lagi tak bergerak.
Sementara Pak Ardie yang menggenggam kertas itu tak tega untuk membacanya karena situasi sudah demikian kritis. Akhirnya mbah Ardjo pun meninggal dengan tenang. Sampai tujuh harinya diadakan sembahyangan di rumah almarhum, dan lagi-lagi pendoanya diundang Pak Ardie. Demikian kata Pak Ardie sebelum mengawali doa 7 hari:
Bapak/ibu/saudara-saudara terkasih.Perlu kami beritahukan sebelum meninggal mbah Ardjo meninggalkan surat wasiat. Dan sampai sekarang belum saya buka. Sekarang waktu yang tepat! Mungkin ini berupa nasehat berharga buat anak cucu dan keluarga yang ditinggalkan. Ini saya buka dan saya bacakan suratnya:
Ternyata isi suratnya "Die! Jangan berdiri disitu! Loe, sembarangan nginjek selang oksigen gue!"
PEMBURU TUA
Gregorius Boe Tong Pay adalah tokoh senior Paroki MMS, Maria Munggah Swargo, ketika masa mudanya ia seorang pemburu jempolan. Kisahnya menjadi buah bibir umat paroki MMS, sehingga didengar oleh Majalah Hidup dan mengirim wartawannya untuk wawancara. Kisahnya akan dimuat di rubrik profil majalah itu.
Ini cerita Pak Boe Tong: Ini pengalaman saya ketika berburu harimau di Bengali, India, yang terkenal harimaunya ganas-ganas. Dikenal sebagai pemakan manusia. Dengan dipandu pemandu setempat, kami tiba di daerah pegunungan dan banyak celah-celah tempat sembunyi harimau. Tiba-tiba harimau segede gajah muncul tiba-tiba. Saking kagetnya si pemandu langsung kabur. Saya belum sempat ngokang senjata, sang harimau sudah siap menerkam saya. Dan aumnya keras sekali......RRRROOOAAAR....!
Aduh! Saya sampai berak di celana!Wartawan Hidup: Dalam keadaan seperti itu, kalau saya? Saya juga pasti seperti bapak.Pak Boe Tong: Bukan! Bukan pada saat itu! Nih, baru sekarang saja. Baru saja saya teriak..RROOAAR..kok,saya berak di celana!
SAMA SAMA PIKUN
Dalam pertemuan warga Adi Yuswa Paroki MMS bertemulah Pak Josef Soponyono dan Markus Kwee Meng Iie. Pak Josef tanya tentang kelanjutan cerita Pak Meng Iie tentang apa usahanya sekarang?
Josef: Kamu sudah usaha apa?Kwee: Aku sudah beli buku Program Meningkatkan Daya Ingat! Karangan Romo Eko!Josef: Hasilnya?Kwee: Lha, sama saja!Josef: Teorinya gagal?Kwee: Bukan begitu. Habis beli buku, bukunya saya taruh dimana? Saya lupa!
(Ign.Sunito)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |