Mendalami Sejarah Indonesia

  2 Jun 2013, 16:24

MURID JEPANG YANG CERDAS

Di SMU George Washington di Washington DC, AS meski muridnya anak-anak Amerika tetapi ada salah satu kelas nyelip seorang murid ekspatriat Jepang, Shintaro Suzuki namanya. Ia murid cerdas dan suatu hari ada pelajaran sejarah yang diajar oleh Bu guru Beronce Toples. Guru memberi pertanyaan-pertanyaan pelajaran yang sudah dipelajari murid. Dan seperti biasa, Suzuki selalu sigap menjawab.

Guru: Siapa yang terkenal dengan pernyataan "Kebebasan atau Kematian"

Suzuki: Patrick Henry di Philadelphia tahun 1775

Guru: Ini kata siapa "Negara dan bangsa ini tidak akan pernah mati".

Suzuki: Abraham Lincoln tahun 1863 di Washington.

Bu Guru Beronce kecewa pada murid-murid Amerika karena pada lupa atau tidak tahu sejarah AS, sejarahnya sendiri. "Gimana ini? Suzuki kok, lebih tahu lebih baik dari kalian?" Sejenak kelas menjadi sunyi dan terdiam.

Tiba-tiba ada salah satu murid nyeletuk: "Pergi kamu! Jepang sialan!"

Guru (kaget): Siapa itu yang mengatakan begitu?

Suzuki (langsung menyahut): Jenderal Mac Arthur di Guadalcanal 1942.

Suasana kelas semakin riuh dan tiba-tiba terdengar teriakan "Suzuki sialan! Brengsek!"

Guru: Hei! Siapa lagi yang berani mengatakan itu?

Suzuki (dengan cekatan tunjuk jari ke atas): Valentino Rossi di Grand Prix Balap Motor Brasil 2002.

Suasana kelas semakin gaduh dan tak terkendali. Guru panik. Akhirnya Bu guru Beronce berjalan keluar kelas sambil berkata: "Apapun yang terjadi, saya akan berhenti!"

Suzuki (lagi-lagi menjawab): Itu dikatakan Sri Mulyani menteri ke uangan Indonesia di Jakarta tahun 2010.

Bu guru Beronce semakin bingung dan gusar sambil berteriak sambil menunjuk kepada Suzuki: "Sekali lagi kamu bicara. Akan kugantung kau di Monas!"

Maka seluruh murid di kelas teriak bersama: "Itu kata Anas Urbaningrum 2012 pada kasus Hambalang di Indonesia."

Mendengar ribut-ribut di salah satu kelas perguruannya, kepala sekolah segera menghampiri ke dalam kelas sambil bertanya. Setelah menerima penjelasan, kepala sekolah segera berkomentar: "Ini Negara toleransi. Negara tidak mentolerir tindakan-tindakan diskriminasi ras, agama dan kepercayaan."

Suzuki (menjawab cepat): Itu dikatakan Presiden Indonesia SBY se-banyak 19 kali selama tahun 2011 di Jakarta. Menurut yang dicatat Lembaga Setara Institut.

DIALOG SUAMI ISTERI

Pasangan suami isteri Ignatius Wongso Preman suatu hari sedang menonton siaran TV bersama di rumah yang saat itu acara hiburan musik dan tiba-tiba Wongso nyeletuk.

Wongso: Mah! Kamu tahu nggak, penyanyi Julio Iglesias? Ia mau manggung di Jakarta

Bu Wongso (sambil asyik ber-BB-ria): Pah! Pah! Kalo nyebut Julio itu Hulio! Yang elit dikit dan gaul gitu, lho! Jangan kampungan, ah!

Wongso: Oh! Gitu, to?

Bu Wongso: Tapi, pah! ngomong-omong kapan konsernya?

Wongso: Semula bulan Hanuari. Tapi katanya diundur. Kalau tidak Huni, ya, Huli!

Bu Wongso:?????!!!!!!

(Ign.Sunito)

Lihat Juga:

Humor (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi