Paus Fransiskus: Gereja adalah Bunda Kita

  1 Jul 2014, 23:26

Paus Fransiskus pernah memberikan sebuah katekese tentang gambaran Gereja adalah bunda kita. Seorang Bunda semakin menunjukkan paras dari Gereja kita. Bunda menuntun kita dengan kelemah lembutan, mengajarkan kita bagaimana bekerja dengan baik, Bunda tahu bagaimana cara untuk mengarahkan anak-anak-Nya, Bunda selalu berusaha menunjukkan jalan yang benar dalam hidup untuk tumbuh dan menjadi dewasa. Gereja mengajarkan hal yang sama juga dalam menunjukkan jalan yang benar. Ketika seorang anak tumbuh dan menjadi dewasa, anak itu melakukan apapun yang dia kehendaki dan mungkin dia akan menyimpang jauh dari jalan yang seharusnya dia jalani, disitulah dimana Gereja bertindak sebagai Bunda yang mengampuni. Apapun dosa yang diperbuat, Gereja sebagai Bunda yang mengampuni akan selalu hadir dan tidak akan menutup pintu rumah-Nya. Seorang Bunda akan selalu menawarkan pengampunan dari Bapa. Sedalam apapun anak-anak-Nya terjatuh, seorang Bunda akan menuntun anak-anak-Nya kembali ke jalan yang benar, dalam palung dosa yang terdalam dan tergelap, Bunda tidak akan takut memasukinya hanya untuk memberikan harapan kepada anak-anak-Nya. Dalam situasi apapun, seorang Bunda selalu bersabar dalam menuntun dan menemani anak-anak-Nya. Melalui doa, Bunda menempatkan semua kehidupan anak-anak-Nya di tangan Bapa. Mari kita percaya pada kekuatan doa dari Gereja, Bunda kita. Bapa tidak pernah mengacuhkan kita, Bapa selalu tahu, Bapa selalu hadir ketika kita membutuhkan-Nya. Gereja, Bunda kita mengetahui hal ini. Layaknya Bunda kita, Gereja memberikan kita karunia kehidupan. Melalui Saktamen Pembaptisan, kita layaknya dilahirkan kembali sebagai anak Allah dan menerima kehidupan dari-Nya. Walaupun keyakinan kita terkadang adalah bagian dari tindakan pribadi, kita juga dapat merasakan bahwa keyakinan itu datang melalui sesama kita, keluarga dan komunitas yang mengajarkan kita bagaimana untuk percaya. Kita sebagai anak-anak-Nya harus menanyakan diri kita sendiri apakah kita mencintai Gereja sebagai Bunda kita yang meuntun kita tumbuh menjadi seorang Katolik? Dan bagaimana cara kita melampaui diri kita sendiri dalam mewartakan kabar gembira dari Yesus?

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Fokus (WM) Lainnya...  Kembali