Belajar dari Daud

  1 Jul 2014, 23:24

"Kasihanilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu,"sabda Yesus ini, kedengaran fantastis.Tapi bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin. Dalam Perjanjian Lama kita telah mendengar dan membaca tentang Saul, raja Israel pertama yang diurapi Tuhan. Kita juga mengenal Raja Daud, seorang yang juga telah diurapi oleh nabi Samuel.

Ketika Daud berhasil mengalahkan Goliat yang tinggi besar,rakyat bersorak sorai: " Saul menalahlan berinu-ribu, tpiDaud telah mengalahkan berlaksa-laksa musuh."Daud telah dianggap lebih hebat dari Saul.. Sanjungan kepada Daud memerahkan telinga saul dan terbitlah iri hatinya. Iri hati adalah pintu dosa. Iri hati pula yang membuat Kain tega membunuh adiknya, Habel.

Saul berikhtiar untuk membunuh Daud. Niat jahatnya ini diberitahukannya kepada Yonatan, anaknya. Yonatan sendiri sangat sahabat dan sayang kepada Daud.Ia minta kepada Daud untuk berhati-hati. Ketika Daud sedang main kecapi di istana, Saul pura-pura mabuk dan melemparkan lembingnya ke arah Daud. Sampai tiga kali lembing dilemparkan ke arah Daud, tapi semuanya meleset menghunjam dinding.

Saul ingin membunuh Daud di kamar tidurnya. Tapi Mikhal, anak Saul, isteri Daud, menyuruh Daud pergi. Ketika Saul sudah siap menghunus pedangnya, ia mendapatkan kamar Daud sudah kosong. Tiga kali pula, Saul mengirim orang untuk menjemput paksa Daud. Usahanya tidak berhasil. Akhirnya Saul menyusul ke sana ke Nayot dekat Rama. Ketika Roh Allah hinggap atas dirinya, ia rebah dan telanjang sehari semalaman di depan kaki nabi Samuel.

Sesungguhnya Daud ada kesempatan untuk membunuh Saul. Di En-Gedi, ia hanya memotong punca jubah Saul. Untuk kedua kalinya ada kesempatan untuk membunuh Saul di Bukit Hakhila. Daud hanya mengambil tombak dan kendi yang ada dekat kepala Saul.Ia tidak ingin membunuh seorang yang telah diurapi Tuhan, takut resiko yang akan ditanggungnya.

Dalam perang melawan orang Filistin di pegunungan Gilboa, raja Saul dan anak-anaknya: Yonatan, Abinadab dan Makisua terbunuh. Saul yang kepepet musuh, menjatuhkan dirinya atas pedangnya sendiri sampai tewas. Musuh membawa senjata-senjatanya di kuil Asytoret dan mayatnya dipakukan di tembok Bet-Sean.

Daud meratapi dan doa: " Saul dan Yonatan orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tak pernah terpisah; mereka lebih cepat dariburung rajawali, mereka lebih kuat dari singa.;

Hai anak-anak perempuan Israel, menangislah karena Saul, yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi, yang menyematkan perhiasan emas;

Betapa gugur para pahlawan di tengah-tengah pertempuran. Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu!. Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan."

Kejahatan, bisa tidak dilawan dengan kejahatan oleh Daud. Kerajaannya tidak pernah putus sampai Yesus Kristus, Raja Semesta Alam untuk selama-lamanya. (Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Fokus (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi