Kerahimanan bagi Generasi Penerus, Biarkan Anak-Anak Datang Padaku
26 Dec 2016, 08:12
Kehadiran anak-anak di Gereja sering ribut, mengganggu kekhusyukan umat beribadah. Tidak jarang ada umat yang marah, dengan satu dan lain cara mengungkapkan kekesalannya. Anak-anak dianggap biang kerok. Sumber keributan, pengganggu dan...... pokoknya sebaiknya anak-anak jauh-jauh dari orang dewasa.
Melarang anak-anak ikut ke misa tidak tepat. Yesus bahkan bersabda bahwa anak-anak adalah yang empunya kerajaan Surga. Namun mahluk-mahluk kecil yang suka ribut ini, tidak pelak membuat kepala pusing juga. Bagaikan makan buah simalakama.
Lepas dari itu semua kita wajib memfasilitasi mereka dengan kesempatan untuk belajar bagaimana menjalani hidup, termasuk bagaimana menggereja dan beribadah. Dapat dipahami dalam ketidaktahuannya mereka akan bertindak sesuai dengan apa yang mereka rasakan tepat.
Tugas ini ada di pundak orang tuanya, yang dipercayai oleh Tuhan agar mendidik mereka dengan baik. Sering kita beranggapan masih terlalu dini, mereka belum tahu. Tetapi tidak jarang kita terlalu memandang enteng mereka. Tanpa kita sadari mereka sudah lebih pandai dari perkiraan kita. Karena itu dari awal kita harus membimbing mereka benar, jangan membiarkan mereka.
Di paroki kita terjadi semacam "kompromi" anak-anak dipisahkan dari umat. Dimasukkan ruang khusus atau dititipkan ke sekolah minggu. Kadang kita berikan mereka kesempatan untuk ke misa di Misa Anak-Anak yang khusus untuk mereka.
Tentu tidak berarti bahwa dalam ruangan khusus anak dibiarkan tanpa bimbingan. Mereka tetap perlu diberitahu tentang sikap yang tepat di gereja, dengan lembut dan penuh kasih sayang. Mereka perlu tahu apa arti Perayaan Ekaristi. Mereka perlu tahu siapa Yesus, dan bahwa Yesus hadir dalam rupa hosti saat konsekrasi.
Maka perlu kebesaran hati kita untuk memaklumi bahwa ingar bangar yang dilakukan anak-anak itu bukanlah salah mereka. Orang tua yang dipercaya oleh Sang Pencipta hendaknya memberikan bimbingan ini sehingga anak-anak mereka secara bertahap sesuai dengan perkembangannya memahami dan menghayati. Oleh karena itu peran orang tua sangat penting. Janganlah dibiarkan anak-anak sendirian atau hanya didampingi baby sitternya. Yesus pasti maklum kalau konsentrasi orang tua dalam mengikuti misa terbagi karena membantu anak-anaknya mengikuti misa.
Saya bersyukur bahwa sejak kecil ibu saya menerangkan gambar-gambar yang saya terima dari pastor atau suster dan tiap malam membacakan atau menceritakan kisah dari Injil, mengajar berdoa, sehingga Yesus bukan sosok asing bagi saya, dan timbul kerinduan pada-Nya. Sebelum ke misa, ibu selalu menjelaskan apa yang dirayakan hari itu serta menerangkan Injil dan bacaannya dalam bahasa anak-anak, dan selalu mengingatkan saat konsekrasi untuk khidmat dan sebagainya.
Kreativitas anak-anak sungguh mengagumkan, mereka ingin bersama kita mengikuti Perayaan Ekaristi, tetapi belum tahu cara yang tepat. Kewajiban kita untuk memahami ketidaktahuan itu dan memberikan bimbingan agar secara bertahap mereka menemukan caranya yang tepat. Lihalah kekhusukan anak-anak dalam usahanya meneladan orang tuanya untuk menyapa Yesus. (R.Purnomo)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |