Romo Medy: Saya Taat dan Setia
21 Jan 2018, 07:26
Ada perjumpaan pasti ada perpisahan, ini kita tidak bisa dihindari. Banyak reaksi umat yang merasa sedih, ketika mendengar informasi bahwa Romo Albertus Medyanto, O.Carm akan dipindahtugaskan. Kapan, pindah ke mana? Tidak sedikit air mata yang bercucuran ketika bertemu romo, tahu bahwa Romo Medy akan pindah. Kenapa mereka sangat kehilangan? Yang menarik adalah karena Romo Medyanto O.Carm 'mendapatkan tempat' di hati para umat, baik anak-anak, remaja, orang muda dan lansia. Lewat karya pastoral dan penggembalaannya selama ini. Terhitung dari 10 November 2012 ketika tiba di MBK dan akan meninggalkan MBK pada 23 Januari 2018.
Tunduk, taat, setia pada hierarki, itulah kepatuhan yang selalu dipegang oleh seorang imam. Di sini kita melihat sosok Romo Albertus Medyanto, O.Carm ketika mendapatkan penugasan ke Belanda (Ordo Karmel di Belanda), dia katakan 'siap'. Apa yang bisa kita petik lewat hal ini adalah kepatuhan akan hierarki. Ini juga bisa menjadikan teladan bagi kita sebagai anak, untuk tunduk dan patuh kepada orang tuanya. Kita para orang muda yang sudah bekerja, para orang tua, ketika dikantor haruslah senantiasa tunduk dan patuh kepada atasan kita. Lewat hal-hal kecil seperti ini dapat mendisiplinkan diri kita agar kita dapat menjadi teladan kepada orang lain.
Tidak mudah menjadi seorang imam, butuh perjuangan dan pengorbanan dalam hidupnya, semua karena tugas Imamat yang mereka terima sewaktu menerima Tahbisan. Berkarya dalam Tritugas Kristus, baik sebagai Imam, Nabi dan Raja. Menurut Bapa Suci, tugas utama para imam adalah aktif bergerak dan menjumpai kawanan domba untuk mengundang mereka datang bertemu dengan Yesus. "Poin penting dalam tugas pelayanan seorang imam adalah memahami bahwa Gereja adalah umat Allah yang terus bergerak maju. Paus Fransiskus menginginkan agar para romo membantu umat supaya tahu bahwa pintu-pintu Gereja dan belas kasih Allah senantiasa terbuka bagi mereka". Sebagai seorang imam, lanjutnya, kita tidak boleh menunggu umat datang kepada kita. Kitalah yang harus keluar, pergi menjumpai mereka dalam kehidupan harian mereka dan berada di dekat mereka. "Para romo, harus bisa melihat pelayanan imamat kita melalui lensa evengelisasi baru."
Rencanaku bukanlah Rencana-Mu
Biasanya pastor paroki bertugas selama 5-6 tahun dan pastor rekan selama 2-3 tahun. Romo Medy merasa sudah waktunya selesai, tapi Provinsial bersikap tenang saja. Ternyata kehendak-Nya lain. "Tahun 2015 saya terpilih menjadi Dewan Provinsial Ordo Karmel Indonesia dan disitu saya menangis. Saat itu saya merasa hidup saya berubah semuanya. Saya tidak pernah terpikir hidup yang macam-macam, posisi, jabatan, dan lain-lain. Intinya, saya banyak belajar dan baca," cerita Romo.
Selama 5 tahun di MBK, Romo pernah mendampingi di tahun 2013 yaitu Wilayah 1, 2 dan 6. Tahun 2014 mendampingi Wilayah 4, 11, 12, 13 dan Stasi Taman Anggrek. Tahun 2015 mendampingi Wilayah 8, 9, 10. Tahun 2016 mendampingi Wilayah 3, 5, 7 dan Tahun 2017 mendampingi Wilayah 1, 8, 11, 13.
Tunduk pada Hierarki
Baginya, selesai tugas ya sudah selesai, tapi silahrutami tidak pernah selesai. "Semua adalah orang pilihan dan saya merasa bangga dengan anda semuanya dan telah berjuang bersama-sama," ucapnya. Bulan Agustus 2017, Romo sudah tahu akan pindah ke mana tapi dia berjanji dan taat tidak memberitahu kepada siapapun karena Surat Keputusan (SK) belum resmi keluar. Akhirnya SK tersebut keluar pada 20 Desember 2017. "Saya siap ditugaskan di manapun, walaupun itu berat. Masa saya diminta orang lain kok saya nolak. Rasanya tidak adil saya pun meminta orang lain untuk suatu tugas," kenang pria kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1973.
"Saya minta maaf jika orang yang sudah saya pilih akhirnya menjadi sibuk. Mari kita berkerjasama, apa yang baik, kita berjalan. Terima kasih kepada siapapun supaya kita menjadi kuat. Saya juga minta maaf apabila kata-kata maupun sikap saya kurang berkenan," ungkapnya. "Saya bangga dengan Anda semuanya, kita bekerja sama, kebersamaan yang indah. Kita mengerjakan sampai selesai dengan semangat, jangan karena perbedaan maka tidak selesai. Terima kasih buat semuanya," ujar Romo Medy.
(Alexander Yusup/Judith Widjaya)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |