45 Tahun MBK: Lingkungan Kuat Gereja Hebat

 Judith Widjaya  |     19 Nov 2017, 00:05

Tahun ini MBK berusia 45 tahun. Bukan usia muda dan bukan perjalanan yang pendek segala warna warninya, kita diingatkan untuk merefleksikan perjalanan Gereja MBK, karena perjalanan 45 tahun MBK adalah karya agung Tuhan.

45 Tahun MBK: Lingkungan Kuat Gereja Hebat

Tahun 2017 juga ditetapkan sebagai Tahun Lingkungan. Kita diajak untuk ikut terlibat turun ke lingkungan-lingkungan serta memfasilitasi untuk menjalankan program karya 2017.

Ada tua dan ada muda, semua ikut terlibat membantu, saling kerjasama, bergotong royong, saling mendukung, saling mengisi, semakin mengenal, semakin bersaudara. Semua hal tidak selalu berjalan mulus. Ada perbedaan, pola pikir, pandangan, tapi dengan kekurangan ini menjadi semakin melengkapi satu sama lain. Hal ini telah dipupuk dan dibina khususnya selama setahun ini, dimana banyaknya kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh paroki, serta melibatkan diri dalam kegiatan lingkungan.

Lingkungan merupakan komunitas umat basis. Melalui lingkungan, kita dibentuk, dipupuk, dibina. Setiap lingkungan mempunyai keunikan dan kreatifitasnya sendiri. Kondisi lingkungan yang satu dengan lainnya belum tentu sama, faktor pengurus menjadi salah satu sumber penyebab maju atau tidaknya kegiatan di lingkungan. Jika lingkungan maju, maka proses perekrutan pemimpin dan pelayan umat akan mudah diperoleh. Maka perlunya kaderisasi di lingkungan.

Sejak November 2016 Panitia Tahun Lingkungan dan 45 tahun MBK (TL45MBK) mulai bekerja menyelenggarakan pelbagai kegiatan, baik seminar, lomba, lainnya, dan puncak acaranya pada 19 November 2017 dengan wujud syukur dalam perayaan ekaristi dan ramah tamah. Selama setahun, banyak memfasilitasi pelbagai hal guna menyukseskan acara-acara tersebut.

Menurut Rudy Kurniawan selaku ketua panitia TL45MBK, awalnya sempat ragu, panitia lanjutan TLSBKA diganti dengan wajah-wajah yang muda. Tetapi seiring berjalannya waktu, keraguan tersebut terpatahkan, ternyata panitia TL45MBK cepat melebur, guyub, solid, kompak, sukacita, kerjasama, saling melengkapi, saling menyemangati, semangat bekobar-kobar, dan banyak ide serta kreatifitas.

Seksi perlengkapan biasanya datang paling awal dan pulang paling akhir. Begitulah yang dialami tim perlengkapan. Mereka menjadi semakin tahu sisi-sisi lain gereja yang mungkin umat belum banyak tahu, seperti tempat pinjam peralatan, dan lainnya. Mereka juga menjadi lebih mengenal banyak individu yang memiliki dedikasi dan integritas terhadap kegiatan di gereja. Ada suka duka yang dialami seksi perlengkapan, "Terkadang kalau pas ada kegiatan, lagi sibuk, dan harus ada rapat. Tapi kami merasa sebagai satu keluarga dari perlengkapan, hingga panitia keseluruhan sangat erat dan kompak. Intinya kami lebih banyak sukanya daripada dukanya," tutur Willy.

Bagi tim humas mempunyai pengalaman sendiri. Pastinya whatsapp tidak pernah berhenti berbunyi karena humas sebagai penghubung ke lingkungan-lingkungan. Begitupun yang dialami Flo, "Awalnya sama sekali tidak mengenal ketua-ketua lingkungan jadi komunikasi diawal agak susah. Di WA Cuma dibaca, kadang-kadang saja dibalas. Acara di gereja juga sangat banyak, jadi broadcast melulu. Mungkin samapai malas juga kaling terima broadcast dari kami. Tapi setelah ketemu dan kenalan langsung jadi lebih enak komunikasinya. Tiap kali WA ada acara atau kegiatan di gereja mulai direspon positif sama lingkungannya. Sekarang kami jadi lebih mengenal ketua-ketua lingkungan. Kalau dulu kami yang ajak lingkungan untuk aktif di kegiaran gereja, sekarang giliran kami yang sering diajakin untuk aktif di kegiatan-kegiatan lingkungan, padahal dulunya beberapa dari kami jarang muncul di lingkungan," ceritanya.

Selain humas, kegiatan-kegiatan TL45MBK bisa menarik karena kemasan dari tim acara. Menurutnya, mereka bersyukur bisa terlibat di seksi acara maupun kegiatan-kegiatan dari TL45MBK sendiri. Manfaat yang didapat lebih mengerti struktur kegiatan dan koordinasi untuk suatu kegiatan dalam lingkup paroki.

Atas usaha, dedikasi, kebersamaan, kerjasama, kekompakan, persaudaraan selama Tahun Lingkungan dan 45 tahun MBK, maka diselenggarakan misa syukur inkulturasi Indonesia Timur, dan dilanjutkan dengan defile lingkungan, serta ramah tamah di Auditorium MBK dan lapangan parkir, dengan pelbagai acara, seperti aneka makanan nusantara, lingkungan award, persembahan musik, tari, vocal group, dan lain-lain.

"Perjalanan 45 tahun MBK adalah karya agung Tuhan. Hendaknya rasa cinta kita kepada Tuhan lewat pelayanan dan keterlibatan sebagai warga paroki sungguh-sungguh semakin menjadi besar," pesan Mgr. Ignatius Suharyo.

(Judith Widjaya)

Lihat Juga:

Fokus (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi