Terpujilah Engkau di Antara Wanita
Rm. A. Yudhi Wiyadi O.Carm | 16 Jul 2017, 02:18
Di awal refleksi dan permenungan ini, saya sampaikan cerita dari Romo Eko Aldilanto di rekoleksi MBK tahun lalu. Suatu hari, di desa Temanggung akhir tahun '70-an, ada seorang tetangga yang cukup kaya pergi ke kota. Ketika sampai di kota ia kagum akan suatu barang yang bagus yakni kulkas (lemari es). Ia tidak pikir panjang langsung membelinya. Padahal di desanya saat itu belum ada listrik. Romo Eko yang masih belia saat itu bertanya,"Bapak bagus sekali lemari es ini. Tapi untuk apa lemari es ini? Kan desa kita belum ada listrik?". Jawab bapak itu polos,"Mas Eko, saya senang sekali dengan bagusnya lemari ini. Maka almari ini akan saya gunakan untuk menyimpan pakaian dan lain-lain".
Para peserta rekoleksi sontak tertawa terbahak-bahak mendengarkan keanehan bahkan kebodohan dari jawaban itu. Pembaca tertawa tidak? Ketika anda menangkap keganjilannya tentu anda tertawa setidaknya tersenyum kecut.
Kita tertawa, karena memang ada rasa aneh dan tidak 'nyambung', bukan? Di situ ada yang tidak semestinya. Ngak ada listrik kok beli kulkas. Almari es untuk menyimpan baju lagi. Demikianlah, Yesus yang kemuliaan dan kekudusanNya jauh melebihi semua, tidak mungkin lahir ke dunia melalui seorang perempuan yang biasa apalagiberdosa. Yesus dikandung dan dilahirkan oleh perempuan istimewa yakni Maria. Dari awal mula, rupanya Allah telah mempersiapkannya.
Beberapa minggu lalu, saya pulang mudik Lebaran. Adik saya yang punya anak perempuan mempersiapkan untuk menerima lamaran. Kami berbicara sejenak tentang kelayakan calon menantu ideal atau idaman. Dalam budaya Jawa biasa berlaku sejak dulu dan itu kami adopsi dengan mengunakan rumusan 3B (Bibit, Bobot, Bebet). Prinsip sederhana saringan dari calon menantu. Tujuannya, ya agar tidak salah pilih. Bibit = asalnya dari keluarga yang bagaimana. Pohon dikenal dari buahnya. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. Yesus sendiri mengatakan demikian. Bobot = pribadinya bagaimana. Maka kita bertanya pada Tiara keponakan saya ini. "Tiara bagaimana sih sifat-sifat pacarmu itu?" tanyaku. Dia jelaskan panjang kali lebar bahwa pacarnya ini baik, sabar, tanggung jawab, pengertian dan lain-lain. Kami manggut-manggut. Bebet = berhubungan dengan kemampuan ekonomi, pekerjaan apa dan lain-lain. Akhirnya kami mendukung. Karena kami ingin bahwa Tiara mendapat suami yang layak, baik dan benar.
Bila kita manusia saja tidak gegabah dan memilih yang terbaik, Allah pun juga tidak sembrono. Bahkan jauh-jauh hari Allah telah mempersiapkan seorang wanita yang terpilih dan unggul untuk menjadi Ibu Yesus. Sekali lagi, dialah Maria. Hanya dia saja, bukan yang lain, sehingga layak bila Elisabet berseru dengan suara nyaring,"Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" (Luk 1:42-43).
Maria memang layak mendapat pujian Elisabet dan kita semua. Kapanpun dan siapapun. Semua itu bukan karena kehendak, jasa dan karya Maria. Bukan! Tetapi karena itu semua anugerah dan karya Allah semata-mata. Pantas pula Maria memuji Allah,"Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus" (Luk 1: 46-49).
Misteri, rencana dan karya Allah menjadi semakin nyata. Di tangan orang yang baik dan benar harapannya akan terjadi yang baik dan benar pula. Prinsip sederhana begini. Air sebersih apapun bila gelas yang kita gunakan tidak bersih air itu juga akan kena kotoran. Air menjadi tidak layak untuk diminum. Bila airnya bersih sehat agar tetap bersih dan higienis ya kita harus menggunakan gelas yang bersih juga. Betul? Sampai di sini bagus bila kita singgung tentang Maria dikandung tanpa noda dosa.
Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX mengumumkan Dogma Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (Ineffabilis Deus), yang menyatakan bahwa Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa asal. Bunyinya antara lain sebagai berikut: "Dengan inspirasi Roh Kudus, untuk kemuliaan Allah Tritunggal, untuk penghormatan kepada Bunda Perawan Maria, untuk meninggikan iman Katolik dan kelanjutan agama Katolik, dengan kuasa dari Yesus Kristus Tuhan kita, dan Rasul Petrus dan Paulus, dan dengan kuasa kami sendiri: "Kami menyatakan, mengumumkan dan mendefinisikan bahwa doktrin yang mengajarkan bahwa Bunda Maria yang terberkati, seketika pada saat pertama ia terbentuk sebagai janin, oleh rahmat yang istimewa dan satu-satunya yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Besar, oleh karena jasa-jasa Kristus Penyelamat manusia, dibebaskan dari semua noda dosa asal, adalah doktrin yang dinyatakan oleh Tuhan dan karenanya harus diimani dengan teguh dan terus-menerus oleh semua umat beriman".
Nah, saya ingin mengarisbawahi dari doktrin ini kata-kata, "Oleh karena jasa-jasa Kristus Penyelamat manusia, dibebaskan dari semua noda dosa asal".Semua kesucian itu karena jasa-jasa Kristus bukan jasa manusia, bukan jasa-jasa Bunda Maria. Begitulah teologi Katolik yang benar, bahwa kesucian manusia itu bukan pertama-tama usaha sendiri tetapi karena jasa-jasa Yesus Kristus yang adalah Putera Allah Penyelamat.
Kami para biarawan Karmelit pertama-tama mau secara radikal mengikuti Kristus dengan bernaung di bawah perlindungan Bunda Maria. Saya pribadi ingat, ketika masih di biara dulu hampir setiap malam sebelum beristirahat kami menyanyikan lagu, Sub Tuum Praesidium Confugimus (kami berlari di bawah perlindungan Maria-terjemahan bebasnya).
Perlindungan dan keteladanan Bunda Maria ini dialami oleh Karmelit awali sampai sekarang baik situasi sulit maupun normal. Sejarah telah mencatatnya dan kebaikan Bunda Maria ini sungguh dirasakan. Oleh karena itu wajar bila kami para Karmelit menularkan pengalaman dan madu rohani ini pada semua umat di mana kami berkarya, tak terkecuali di MBK Tomang, Jakarta ini.
Contoh kecil, ketika saat ini kita melaksanakan Novena Maria Bunda Karmel, Perayaan Hari Raya Maria Bunda Karmel, Kunjungan Patung MBK ke lingkungan-lingkungan tidak cukup dimengerti dan dihayati sebagai kegiatan rohani saja. Kita mau merasakan kasih Tuhan bersama dengan kehadiran dan perlindungan seorang ibu rohani Maria. Maka jangan sampai Bunda Maria yang datang itu tidak disambut dan bahkan diabaikan umat. Bagus, bila Bunda Maria berkunjung ke lingkungan umat berkumpul seperti gereja awali yang sehati, sejiwa dan bersatu dalam doa. Ingat dari situ Tuhan akan menambahkan jumlah orang-orang yang percaya. Kita perlu yakin Paroki Tomang bisa berkembang seperti dan sampai sekarang ini karena berkat Allah dan perlindungan Maria Bunda Karmel.
Akhirnya bersama Bunda Maria Karmel, mari kita tetap memuji dan memuliakan Allah kita. Kita sebagai anak-anak Maria dikehendaki dari waktu ke waktu bertumbuh dalam iman. Orang-orang yang mempunyai sikap penyerahan total kepada Allah. Yang pada saatnya orang berani mengatakan,"Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu".
Seluruh umat MBK Tomang, anak-anak, rekan-rekan muda, saudara/i, Bapak/Ibu, Para Suster/Bruder dan rekan-rekan imam yang terkasih. Selamat Pesta Nama. Dirgahayu MBK Tomang. Semoga kita tetap maju bersatu padu, rukun, damai, penuh sukacita dalam melayani Tuhan dan sesama. Tuhan Yesus memberkati. Amin!
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |