Toko Paroki: Tak Kenal, Tak Sayang

 Judith Widjaya  |     7 Nov 2016, 10:02

Tahukah Anda, di sebelah kantin samping Gereja terletak Toko Paroki? Toko Paroki ini berdiri sejak Agustus 2007. Saat ini, ada dua orang yang bertugas di toko tersebut, Muti dan Umi. Muti bertugas setiap hari dan Umi diperbantukan setiap Sabtu dan Minggu. Toko buka setiap hari pukul 08.00-15.00 WIB, Sabtu dan Minggu pukul 07.00-20.30 WIB. Khusus hari Selasa toko libur.

Toko Paroki: Tak Kenal, Tak Sayang

Untuk barang-barang yang di toko, sebagian dengan sistem konsinyasi, yaitu pemilik produk menitipkan barangnya di toko. "Saya mendapatkan barang dan buku-buku tersebut melalui pemasok yang menghubungi kami," tutur Muti.

Jika stok buku kosong, maka akan diisi kembali oleh penerbit. Biasanya, pengiriman memakan proses waktu satu bulan. Untuk buku-buku yang penting atau sangat dibutuhkan, seperti buku pegangang katekumen, ordernya harus segera. "Satu minggu sebelumnya sudah harus kami order supaya buku yang dibutuhkan datang tepat waktu," lanjut Muti.

Toko Paroki bekerjasama dengan beberapa penerbit. Untuk buku, bekerjasama dengan beberapa penerbit, seperti Dioma, Obor, Kanisius, Fidei, Pohon Cahaya, dan lain-lain. Tidak hanya buku renungan dan buku iman Katolik saja yang tersedia. Ada buku teologi, filsafat, puji syukur, buku-buku anak, buku sakramen, dan masih banyak lagi.

Saat buku datang, sudah ada barcodenya. Lalu diinput datanya, kemudian ditaruh di rak. Jika ada buku yang halaman kosong, bisa dikembalikan atau ditukar. Ada buku-buku yang dikembalikan dan diterima oleh penerbit. Sedangkan untuk buku-buku renungan, sistemnya harus beli putus dan tidak bisa dikembalikan. Oleh sebab itu, memesan buku-buku renungan tidak terlalu berlebihan, dan biasanya setiap bulan pasti habis.

Selain buku, toko ini juga menjual pelbagai macam benda-benda rohani, seperti salib, patung, lukisan dan gambar-gambar, rosario, lilin, paket pernikahan, teks doa dan litani, kaos, gelang, gantungan kunci, batasan buku, pernak pernik, dan pelbagai macam lainnya. Rosario, gelang, atau pun pernak pernik lainnya dipasok dari Obor, Sally, dan lainnya.

Salib dan patung termasuk yang diminati umat. "Kami bekerjasama dengan Avila, Obor, dan lainnya. Jika ada patung khusus mau dipesankan, kami bisa memesankannya," ujar Muti.

Sebulan atau dua bulan sekali bersama pemasok saling mengecek dan membuat rekapitulasinya. Dicek ke penjual, apakah ada barang yang hilang, kekurangan eksemplar, atau total buku yang terjual. Sisa buku tidak dibalikkan. Hanya dibuatkan faktur sisa.

"Kategori pengunjung kebanyakan orang dewasa, khususnya bapak-bapak. Pengunjung orang muda ada juga dan anak-anak sedikit," ucap Muti. Setiap Sabtu dan Minggu, toko paling ramai oleh banyak pengunjung. Sedangkan hari biasa sepi. Di hari ini, umumnya calon pengantin yang berkunjung mencari barang-barang devosi untuk pernikahan.

Bagi yang ingin meningkatkan pengetahuan iman, rasanya toko paroki ini cocok untuk mereka. Selain dekat, barang-barang yang dijual boleh dibilang cukup lengkap. Sudah bertandang ke sana?

Lihat Juga:

Fokus (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi