Warga Negara
28 Oct 2011, 14:38
Menyaksikan di layar kaca berita pembebasan prajurit Israel Sersan Gilad Shalit yang ditahan Hamas sejak 2006, ditukar dengan 1027 tawanan Palestina oleh pemerintah Israel. Kemudian nonton dari TV kabel kanal National Geographic adegan pembebasan sandera awak kapal container AS yang disandera bajak laut Somalia. Pemerintah AS sampai mengirimkan kapal perang lengkap dengan pasukan komandonya, Navy Seals. Ada rasa kekagumman di sini tentang tanggungjawab Negara dalam melindungi warga negaranya. Terlebih-lebih warga negara yang mengalami penderitaan di negeri orang, tersandera, dizolimi, maupun sebab lain.
Bayangkan, Gilad Shalit itu hanya seorang sersan tentara, orang bawahan dalam percaturan nasional negaranya ibaratnya bukan "orang berarti". Namun nyawanya dihargai benar oleh pemerintahnya. Benar juga falsafah Israel kuno "Kami tak akan membiarkan anak-anak kami sendirian di padang. Apa pun akan dilakukan untuk mengembalikan si anak hilang".
Lalu kita bayangkan di sini. Seandainya kita punya pemerintah seperti itu. Minimal kita sebagai minoritas tidak pernah merasa khawatir dalam menjalankan ibadah, bahkan menjalankan ibadah di rumah pribadi, nggak ada rasa was-was diserbu orang. Tak ada itu tempat-tempat ibadah dirusak, apalagi dibakar. Tak ada warga negara yang dilecehkan, apa lagi sampai kehilangan leher di negeri orang, Alih-alih dibela oleh Negara? Malahan negara menganugerahkan anugerah bintang jasa tertinggi kepada si peleceh. Tak ada rasa empati terhadap keluarga korban. Ibaratnya "Kamu ngomong apa? Pokoknya akulah yang kuasa!"
Maka ketika menyambut komposisi kabinet "baru" SBY, sebagai warga negara kita masih punya harapan meski mengutip kata-kata para tokoh lintas agama yang baru saja bertemu di Tugu Proklamasi." Terhadap kepemimpinan nasional kita sudah kehabisan kata-kata". Ada waktu tiga tahun untuk membuat suatu prestasi yang bisa dirasakan oleh semua lapisan warga negara. Jangan sampai kabinet ini malah memperkuat kesan warga negara sebagai satgas satuan tugas untuk "keroyokan merampok duit Negara" seperti yang diutarakan oleh SBY sendiri dalam pidato pelantikan. Jadi sebagai warga negara, kita tunggu pembuktiannya. (ED)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |