Pajak

  26 Apr 2013, 11:20

Keponakan penulis yang bekerja di direktorat pajak dengan jabatan seting­kat Gayus Tambunan/Dana Widyatmika (koruptor pajak) keluar dari instansinya. Ia masih idealis dan tak tahan lingkungan yang kontaminasinya terlalu parah. Sudah lama ia mengeluh dan triggernya ia harus menjalankan instruksi atasannya untuk merubah angka-angka. Dengan latar belakang sarjanaa kuntansi dan teknik teknologi informasi dari dua PT negeri ternama, ia kini berada di perusahaan swasta bergengsi. Cerita ini melengkapi idealis-idealis yang pernah penu­lis temui, a.l. rekan kuliah yang sampai pen­siun ia bangga tak pernah "memeras" para TKI/TKW di bandara.

Mengapa WM mengurusi pajak? Penulis kira sebagain besar umat MBK adalah wajib pajak yang setia dan taat. Lalu ada renungan semua membayar pajak dengan senang hati namun kalau terus bocor, pasti ada pikiran jelek, wah kita ini hanya memperkaya segelintir oknum pajak. Pajak itu perlu karena merupakan pendapatan negara terutama untuk kesejahteraan dan kemasla­hatan rakyat. Maka tak heran pegawai Pajak dan Bea Cukai diistimewakan remunerasinya dibanding PNS lain. Meski gaji cukup, tetapi mentalitas tidak bisa diukur dengan gaji, di mana gaji besar kualitas hidup juga menun­tut besaran pula. Sri Mulyani, eks Menkeu yang berinisiatif mereformasi Depkeu den­gan mengistimewakan Pajak dan Bea Cukai. Namun toh korupsi jalan terus.

Tangkap basah jalannya a.l. dengan penyadapan, di mana kini DPR sedang menyusun UU tentang penyadapan yang intinya anti/mempersulit izin penyadapan. Lha, inilah kalau republik sudah dipenuhi koruptor dan calon-calonnya. Gerah! Seharusnya wakil rakyat itu menyusun UU yang bisa meng­hukum berat koruptor. Seperti di AS ada hukuman yang sampai 150 tahun. Di samp­ing tentang pembuktian terbalik (KPK sudah menjalankan) tetapi belum dicantumkan dalam KUHP. Memang, suara rakyat begitu mengaum keras agar koruptor dimiskinkan. Selain membuat efek jera juga sangat berkeadilan buat rakyat pembayar pajak.

Jika dengan jalan itu masih terus ada korupsi terutama di bidang pajak, biarlah Tuhan yang mengurusnya. (ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi