Teknologi

  26 Mar 2011, 14:10

Siapa ingin maju kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi! Begitu kata bijak memberi dorongan kepada manusia. Memang benar dan contohnya adalah negara-negara maju seperti Jepang yang kini lagi menjadi sorotan dunia karena negeri-negeri itu dilanda bencana dahsyat, gempa dan tsunami. Namun Jepang juga menjadi contoh bahwa manusia itu ternyata juga dimakan oleh teknologi ciptaannya sendiri. Coba lihat bahayanya tenaga nuklir yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik jika mengalami gangguan. Ya, ada alasan, ini kan, accident atau terkena bencana alam. Coba kalau tidak? Tenaga nuklir yang dahulu dikenal sebagai pengrusak, ternyata bisa digunakan untuk tujuan damai. Sebagai daya yang berdaya guna, nuklir menjadi penemuan alternatif sumber daya energi. Selain untuk tujuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kapal-kapal perang AS yang diberi penggerak tenaga nuklir terutama kapal-kapal induknya yang bisa berlayar selama dua tahun terus menerus tanpa menambah bahan bakar. Tenaga listrik nuklir listrik menjadi murah, dan sebagai penggerak utama industri. Pokoknya dengan menguasai teknologi, sebuah bangsa bisa menaklukkan dunia. Contohnya, ya, Jepang tadi. Pengalaman penulis sebagai wartawan yang sudah mengunjungi 40 negara, tak ada negara satu pun yang tidak dimasuki produk-produk Jepang terutama mobil dan produk elektronik. Maka yang ada juga rasa kekaguman. Selain menguasai teknologi, ketika bencana terjadi yang memporakporandakan negara sekarang ini, yang perlu dikagumi adalah karakter bangsa itu yang mengatasi masalah.

Harian Media Indonesia begitu intens menggali semangat Gambaru Jepang, berjuang mati-matian sampai tuntas di segala bidang. Ini pengalaman penulis ketika bersama tim karate Indonesia bertanding persahabatan dengan mahasiswa di hall kampus Universitas Komazawa, Tokyo 1975. Ada salah satu karateka mahasiswa ketika berhadapan dengan Advent Bangun (Indonesia) tidak melawan mati-matian dan kalah. Pelatih karate Jepang itu rupanya malu, anak asuhannya dihajar habis-habisan di depan tamu, kita, rombongan karate Indonesia. Wah, ini membuat kita tertegun dan kagum.

Ya, selama ini kita hanya bisa mengagumi saja dari berbagai contoh semangat dan karakter bangsa yang maju. Bangsa Jepang terjiwai roh Budhisme dan Shintoisme dalam menghadapi segala persoalan terlebih kalau sudah menyangkut harga diri bangsa. Sementara kita, Indonesia, dalam menghadapi segala persoalan malah bertarung dengan bayangan yang diciptakan sendiri. Sibuk mengkafirkan sesama yang tidak sepaham, seolah agama itu lebih agung dan lebih suci dari pada Tuhan. Dan lebih gila lagi, hasil perjuangan sendiri dirusak sendiri. Oh, alah negaraku!

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi