Belah

  19 Aug 2012, 23:01

Alangkah nikmatnya berkendaraan di kota Jakarta selama hampir dua minggu ini. Rasanya tidak segan untuk bepergian ke mana saja ke semua sudut Ibu Kota. Maka tak heran hati bergumam, seandainya Lebaran itu sebulan sekali? Juga percakapan yang sama setiap tahun dengan teman-teman Muslim, nadanya tetap sama, "Sehabis puasa dan Lebaran. Mari kita korupsi lagi." Ini menggambarkan betapa parahnya negeri ini.

Seandainya hati rakyat Indonesia ini 'dibelah' untuk penyelidikan ilmiah. Terutama kepada mereka yang giat dalam gerakan anti korupsi dan bergabung di berbagai elemen perjuangan anti korupsi. Maka akan mene-mukan sayatan tajam akibat luka yang diakibatkan sayatan 'pisau' para koruptor. Setiap sayatan maupun rajaman itu bisa kita baca narasi-narasi pendek sebuah penderitaan yang sempurna. Narasi ini tersusun ketika mereka bertarung melawan 'maut' (kemiskinan, kebodohan, diskriminasi) yang diakibatkan oleh ulah para koruptor bengis, serakah, yang sebenarnya mereka sengaja untuk menghancurkan negeri ini secara perlahan.

Kita semua marah, ada kesan mengapa negara diam saja? KPK sengaja akan dikerdil kan baik melalui usaha lembaga resmi negara maupun perlawanan para koruptor itu sendiri. Apalagi menyaksikan keputusan-keputusan pengadilan Tipikor, tindak pidana korupsi menjatuhkan hukuman ringan kepada koruptor. Bahkan memberikan remisi kepada koruptor itu sama saja dengan menikamkan pisau ke hati yang paling dalam rakyat. Alasannya bahwa UU secara sah telah mengaturnya? Korupsi adalah kejahatan luar biasa, maka UU yang sah tak selalu sesuai dengan keadilan masyarakat. Dosis kesalahan koruptor tak bisa diukur dengan aturan UU.

Koruptor tak hanya melanggar azas hukum, tetapi juga menabrak azas kepantasan publik, menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan, merontokkan Negara dan bangsa dan meluluh lantakkan peradaban.

Ya, inilah suara rakyat kalau hatinya di-'belah'. (ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi