Pangan
20 Oct 2011, 17:08
Ratusan petani kentang dari Wonosobo, Jateng pekan lalu demo mendatangi Kementerian Perdagangan RI di Jakarta, unjuk rasa protes atas kebijaksanaan pemerintah mengimport kentang. Sehingga harga kentang domestik anjlok dari harga Rp.7.500 per kilo menjadi Rp.3.000. Kebijakan ini sangat merugikan petani dan peristiwa seperti ini, untuk kesekian kalinya terjadi. Kini, hampir semua komoditi pangan diimpor mengingat Indonesia tak mampu lagi menyediakan stock pangan. Terutama beras, yang sudah dalam titik kritis. Lihat saja ladang-ladang pertanian di sekitar Jakarta sekarang sudah berubah, kalau tidak dijadikan pemukiman, ya dijadikan area industri.
Setiap kali diperingati HPS, Hari Pangan Sedunia, paroki MBK selalu mengadakan perayaan istimewa dengan serangkaian kegiatan. Juga seminar-seminar yang pokoknya tentang peran pengganti beras sebagai makanan pokok. Begitu dengar dari nara sumber, saat itu hati kita miris. Namun keluar dari ruang seminar, semua lupa! Miris lagi saat menghadapi HPS berikutnya, kemudian lupa lagi.Lalu pertanyaan klasik muncul, sanggupkah bumi-air-udara tempat kehidupan kita ini masih sanggup memberi makan penghuninya?
Renungkan penduduk Indonesia bertambah 3-4 juta jiwa per tahun. Kini 237,5 juta. Selain pangan yang harus tersedia, juga usia sekolah, lapangan kerja dst. Adam Smith sudah memperingatkan "Tidak seorangpun yang berakal sehat meragukan jumlah penduduk harus berada dalam batasan sumber daya. Kapasitas meningkatkan sumber daya dari batas itu juga sangat terbatas (teori The Wealth of Nation).
Maka tak heran bencana kelaparan melanda terutama Negara-negara miskin termasuk Indonesia. 31 juta jiwa kurang gizi.
Sumber-sumber pangan di Negara maju dikuasai oleh konglomerasi. Mereka membantu dengan pupuk yang mengandung pestisida. Namun di negaranya sendiri pupuk tersebut dilarang, mereka melindungi petaninya dengan subsidi. Maka tak heran jika harga pangan naik, petaninya tambah kaya. Ironis di sini, harga naik petani makin miskin. Karena itulah kita sendiri, miskin ibaratnya sudah given dari "Atas". Solusinya? Dengan peringatan HPS dan membuat seminar tentang pangan. Haduuh!
(ED )
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |