Kemana Mengadu
22 Jan 2011, 03:47
Masih ingat almarhum Kardinal Jaime Sin? Uskup Agung Manila ini pendukung People Power yang mengantarkan Corry Aquino almarhumah menjadi presiden Filipina di tahun 1986. Menjatuhkan Diktator Marcos. Gerakan Kardinal Sin mirip dengan gerakan Teologi Pembebasan. Yaitu membela rakyat tertindas menuju kebebasan dengan perjuangan tanpa kekerasan, non violence, melalui seruan-seruan moral.
Katolik merupakan agama mayoritas di Filipina, maka tokoh-tokoh agamanya juga harus berperan seperti "ikan dalam air". Kepekaan dalam perjuangan moral ti-dak di atas altar saja, tetapi juga turun ke pasar.
Apa hubungan Kardinal Sin, People Power dengan pertemuan tokoh-tokoh agama di Jakarta pekan lalu? Di mana representasi umat Katolik diwakili oleh Mgr.Martinus D.Situmorang, Ketua KWI. Pertemuan itu "Menggugat Pembohongan Publik SBY", yang membuat beliau gerah. SBY tidak implisit menuduh para tokoh agama itu, tetapi melampiaskan kemarahannya kepada editorial sebuah Koran Ibu Kota, yang memberi judul Kebohongan.
Dari sejumlah kebohongan-kebohongan yang ditonjolkan, kita garis-bawahi janji akan menindak ormas anarkis yang mengatasnamakan agama yang menindas kaum minoritas. Kenyataannya bukannya menindak tetapi malah membiarkan ormas itu merajalela.
Data yang dikeluarkan oleh MMS (Moderate Muslim Society) dan The Wahid Institut hampir sama dengan menjuluki tahun 2010 sebagai Tahun Kelam Beragama. Di mana tercatat 81 kasus intoleransi dengan 61% kejadian berada di daerah Bogor, Bekasi, Kuningan, dan Garut. Pelakunya hampir tak tersentuh hukum bahkan terjadi pembiaran. Amat memprihatinkan ketika erupsi Merapi bulan November 2010 lalu, terjadi provokasi di Ganjuran, Bantul ketika pengungsi Muslim yang bernaung di Gereja disuruh keluar oleh sekelompok dari ormas tertentu. Alasannya takut adanya Kristenisasi. Sungguh, hasutan di luar akal sehat.
Akal sehat kita sebagai umat yang dimarjinalkan, sebagai warga Negara seharusnya mempunyai hak sama. Pertemuan tokoh agama itu terlalu naïf kalau dituduh hanya ambisi perseorangan saja? Pemerintah sebagai tempat berlindung harusnya menyadari bahwa tokoh agama juga sebagai pemuka masyarakat, mewakili suara masyarakatnya. SBY mempunyai kesempatan untuk mencatatkan dirinya agar ditulis dengan tinta emas dalam sejarah. Jika ia sanggup menanggapi pernyataan kebohongan itu dengan tindakan ketegasan, konsistensi, ketegaran, maka saya, salah satu dari orang-orang yang akan mencatatnya dengan tinta emas, untuk diceritakan kepada anak cucu turun temurun. Pasti Anda juga umat MBK.
(ED)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |