Outsource

  1 Aug 2012, 15:33

Pekan lalu Jakarta dibanjiri lagi ribuan buruh se-JABOTABEK yang melakukan demo damai, menuntut perbaikan kesejahteraan. Demo serupa sudah dilakukan tgl 1 Mei 2012 yang tujuan akhirnya adalah Kementerian Tenaga Kerja serta Istana Presiden. Tuntutan utama adalah perbaikan UMR upah minimum regional dan penghapusan sistim outsourcsing jaminan kepastian menjadi pegawai tetap. Persis demo para guru honorer dan tenaga PNS honorer. Terhadap semua itu, secara kemanusiaan kita berempati kepada mereka.

Andai kita menjalani nasib seperti mereka.Terlebih-lebih kalau kita sudah berkeluarga, mempunyai putra-putri. Sebagai kepala keluarga pasti butuh jaminan pasti yang ujungnya bisa membahagiakan keluarga, meski harus bekerja sungsang sumbel membanting tulang memeras keringat menghapus air mata. Pengalaman penulis, kebahagiaan tertinggi sebagai pimpinan perusahaan adalah saat menandatangani SK pengangkatan pe-gawai tetap. Melihat pancara wajah-wajah ceria karyawan.

Manusia itu homo faber makhluk pekerja. Bekerja adalah cara manusia mendapatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Sayangnya, bekerja tidak serta merta me-ngangkat harkat ketika pekerja berhadapan dengan kenyataan terbatasnya lapangan kerja. Pengalaman lagi ketika Negara tertimpa krisis 1998, banyak perusahaan harus tutup buku, PHK di mana-mana. Perusahaan yang bertahan menjalankan taktik dan strategi, antara lain adalah melakukan outsource. Dan pemerintah mendukung dan mengayomi perusahaan dengan UU No 13/2003. Dengan maksud agar perekonomian pulih kembali.

Perusahaan yang mempunyai roh "kemanusiaan yang beriman" langsung menghapusnya ketika perusahaan sehat kembali. Namun sialnya outsource di beberapa perusahaan terus berlangsung bahkan seperti rolling snowball. Kemudian bagai cendawan di musim hujan, bermunculan perusahaan-perusahaan outsource, karena tenaga kerja yang melimpah. Persoalan ini sudah menjadi benang kusut, dan akan semakin kusut mana-kala pemerintah memperburuknya dengan berkolaborasi dengan pengusaha. Dan inilah kenyataannya. (ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi