Solidaritas
18 Oct 2013, 23:08
Penulis secara spontan membanting bantal kursi (kalau dilempar ke arah TV takut pecah) ketika melihat Ketua MKK Majelis Kehormatan Konstitusi, Harjono memberi komentar bahwa MKK dibentuk hanya mencari tahu. Apakah Akil Mochtar AM melanggar kode etik atau tidak. Wong semua orang sudah tahu dan jelas bahwa AM itu ketangkep basah KPK sampai klebes dan melanggar hukum, kok masih dicari pelanggaran kode etiknya. Dan "solidaritas" nya dengan sesama hakim konstitusi ditunjukkan lagi ketika menjawab pertanyaan tentang pe-ngawasMK. Apa yang harus diawasi, memang kalau hakim pergi ke pasar terus diawasi? Jawaban itu jelas-jelas pelecehan dan menganggap rakyat itu bodoh semua. Inilah tipe pejabat kita pandai menari di atas rasa keadilan masyarakat.
Ini solidaritas di tingkat "atas". Dan kejadian di jalan raya, keponakan penulis mobilnya diserempet motor, terjadi adu mulut. Tanpa diduga ada pengendara motor lain datang dan tiba-tiba menendang dari arah belakang kepada keponakan. Padahal dia tidak tahu duduk persoalannya. Luar biasa yang namanya "solidaritas" ini. Atau masih ingat ketika KPK mencokok Irjen Djoko Susilo koruptor simulator SIM? Mabes Polri segera mau gantian mencokok Kompol Novel Baswedan penyidik KPK karena berani sama jenderalnya. Di sini dunia sudah terbalik-balik. Orang benar jadi salah dan sebaliknya.
Korupsi sebagai kejahatan luar biasa, hanya dianggap kalau ketangkep itu sebagai apes atau musibah. Apes dan mujur di mata para pakar, jadi jagat idiom semiotika dalam dunia permalingan. Kalau ada maling ketangkep, ya, apes. Sebagai warga Negara kita merasa sudah tidak aman hidup di negerinya sendiri. Di kendaraan umum tidak lagi takut dirampok, dicopet, ditodong, diperkosa dan lain-lain. Tapi kini takut disiram tiba-tiba dengan air keras. Di rumah sendiri dikungkung dengan teralis besi ibarat semut pun tak bisa masuk.
Lalu apa harapan kita? Sederhana saja masih mengharap semoga pejabat-pejabat kita ini jadi orang baik saja. Warta gembira hari ini mengajarkan bahwa usaha sesederhana apapun dan ketekunan doa akan membuahkan hasil, walau kadang butuh waktuagak lama. O, Allah Gusti! (ED)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |