Teresa
18 Sep 2016, 11:28
Bunda Teresa, 4 September 2016, lalu resmi dinyatakan sebagai Santa. Perayaan misa kanonisasi dipimpin Paus Fransiskus di Vatikan. Lahir dengan nama Agnes Gonxha Bojaxhiu pada 1910 di Skopje, sekarang ibukota Republik Makedonia. Keluarganya beretnis Albania, penganut Katolik.
Bunda Teresa meninggalkan sebuah catatan tentang keyakinan imannya, harapan, dan cintakasihnya yang luar biasa yang diberi judul Come be My Light. Bunda Teresa yang hanya memiliki dua helai pakaian sari selama hidupnya merupakan simbol cinta kasih bagi siapa saja yang tidak dicintai dan tak diinginkan.
Di wilayah Paroki Tomang, Gereja Maria Bunda Karmel, ada satu wisma Kerabat Kerja Ibu Teresa, wisma Sahabat Baru. Di situ ada dua penghuni yang mengusik intuisi saya sebagai wartawan.
Yang pertama, perempuan cantik - yang belakangan ternyata korban perkosaan saat kerusuhan 1998. Tidak ada seorang pun yang tahu siapa dia, siapa namanya dan siapa kerabatnya. Pihak wisma memberi nama perempuan cantik ini Amoy.
Namun, saya lebih suka memanggil dia dengan nama Teresa, sesuai misi pelayanan wisma ini. Mungkin begitu hebat penderitaan wanita cantik ini, sehingga dia tidak lagi ingat namanya. Tidak lagi ingat siapa dia.
Pandangannya selalu kosong. Tidak pernah bicara. Tidak ada satu pun kata yang keluar dari mulutnya saat diajak bicara. Satu setengah tahun yang lalu, perempuan cantik ini menghadap Bapa di usianya sekira 35-an tahun.
Tak jauh dari ruangan Teresa, seorang pria kurus kering terbaring. Dia menderita reumatik tulang akut, sehingga seluruh tulangnya kaku, hanya mampu berbaring. Namun, Erton, nama pria ini selalu penuh cerita dan menjadi inspirasi para pengunjung yang datang membesuk.
"Halo Ton, apa kabar?" - "Kabar baik," begitu ceria suara Erton. "Mau dibawain apa Ton?" - "Fuyunghai dong," jawabnya berbinar.
Tahun lalu, Erton juga sudah menghadap Bapa. Tidak ada lagi penderitaan Teresa. Tidak ada lagi penderitaan Erton. Fuyunghai terakhir pun tidak sempat dicicipi Erton.
Ada banyak kesempatan, apabila ingin berbelarasa. Bisa melalui apa saja. Tidak hanya di Wisma Sahabat Baru. Mari kita peduli. Mari kita berbagi.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |