Menara Gading

  16 Sep 2011, 14:04

Ketika menjadi mahasiswa UI tahun 1960-an penulis merasa seperti apa yang dikatakan oleh Bung Karno, bahwa dunia civitas akademika itu ibarat menara gading. Dunia pendidikan tinggi yang bergelut dengan ilmu pengetahuan tanpa melihat realitas kehidupan masyarakat, akan menciptakan kepongahan. Maka Bung Karno memberi bekal segenap civitas akademika harus menjadi "pemikir pejuang, pejuang pemikir".

Nah, dari masa lalu dengan kemenaragadingan itu, kini terlihat pada diri rektor UI yang menganugerahkan gelar doctor honoris causa bidang kemanusiaan, pengetahuan dan teknologi kepada Raja Arab Saudi Abdullah.

Reaksi masyarakat terutama di lingkungan UI sendiri kaget, di mana mewakili aspirasi keluarga Ruyati yang kehilangan leher di sana. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Arab Saudi, menurut Direktur Migran Care, Anis Hidayah, bahwa di sana terkenal sebagai "killing field" ladang pembantaian TKI/TKW.

Realitas ini sama sekali tidak dilihat dari kemenaragadingan UI. Entah kalau ada kepentingan lain berupa "udang di balik batu" mengingat sekarang ini dunia pendidikan tak terlepas dari bisnis. Alasan apapun, seperti pembelaan dari Mendiknas bahwa UI telah menempuh prosedur akademis. Namun di sini moral berbicara, moral menggugat, moral terusik. Solidaritas sebagai sesama sebangsa.

Demikian juga dalam kehidupan menggereja kita, juga jangan sampai Gereja Katolik menjadi semacam menara gading. Di berbagai Negara seperti di Amerika Latin, Teologi Pembebasan berkembang untuk melawan kezaliman dan ketidakadilan. Meski paham itu tidak disetujui oleh Vatikan. Di Indonesia, di wilayah Papua misalnya Gereja juga juga tak "buta dan menutup hati", maka banyak rohaniwan yang kena black list, juga punya media Memoria Passionis di antara media-media lain milik LSM yang bergerak di bidang kemanusiaan.

Ini juga menjadi pembelajaran kita umat Katolik, di mana pun berparoki bahwa sekali lagi "beraltar" juga harus "memasar". Jangan sampai kita menjadi bahan tertawaan, sampai tidak tahu bahwa pertandingan renang itu ada gaya dadanya, dan pidato Bung Karno selalu menyebut "mana dadamu, ini dadaku!". Ribut sendiri soal porno, tetapi ada saudara yang kehilangan lehernya, emang gue pikirin!

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi