Merdeka
15 Aug 2013, 10:31
Ketika salah satu umat lingkungan Wilayah Gereja St. Matius Bintaro ditahan di Kejaksaan Agung Pusat terkena rekayasa hukum, sebagai Kaling, penulis perlu memberi support moral dengan beberapa kali kunjungan. Penulis merenung di dalam kompleks itu yang besar di mana Kejakgung itu mempunyai sarana lengkap di seluruh Indonesia. Jika efektif dan kejujuran ada di sana, tak perlu ada KPK. Bayangkan KPK yang hanya punya 64 penyelidik mampu membongkar kasus-kasus korupsi besar. Dan korupsi itulah yang membuat Negara kita sekarang ini "hancur-hancuran".
Setiap kali memperingati HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus, persoalannyaadalah selepas merdeka yang sudah 68 tahunini yang sejatinya menjadi urusan bersama. Ketika itu dicanangkan "kekuasaan dll diselenggarakan secara seksama dalam tempo sesingkat-singkatnya" relatif cepat dan kini kita mempunyai institusi kelengkapan pemerintahan. Faktanya dengan refleksi ulang Indonesia kok, jadi terpelanting jatuh dalam kenyataan "jauh panggang dari api" dengan apa yang dicita-citakan oleh para bapak bangsa. Penulis bersama rekan lain yang tergolong generasi Angkatan 45 sepakat menandai, belum pernah nalar dan nurani begitu terpuruk seperti sekarang ini.
Sebagai Negara demokrasi, krisis demokrasi kita terjadi karena nilai-nilai keadaban publik tidak memiliki sarana efektif untuk mempengaruhi kebijakan politik. Merebaknya tendensi privatisasi dalam ekonomi dan politik menempatkan kepentingan pribadi di atas nilai-nilai kebajikan publik. Meminjam istilah Judi Latief, pengamat kebangsaan, timbul gejala Civic Schizophrenia yang cenderung meminggirkan segala yang civic dan public. Ditambah kekuasaan hukum yang amburadul. Lalu bagaimana?
Seyogyanya demokrasi direalisasikan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Tuhanan menurut kemanusiaan yang adil dan beradab serta nilai-nilai persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial. Menerima perbedaan secara positif, keberagaman dan kesetaraan untuk berbagi substansi bersama melampaui kepentingan kelompok. Wah, idealis banget,ya? Merdeka! (ED)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |