Gereja "Jalanan"

  17 Mar 2012, 12:49

Pekan lalu penulis menghadiri Ibadat Sabda di rumah umat di bilangan Cikarang, Bekasi di mana pada kesempatan itu datang pastor dan memberikan kesempatan untuk pengakuan dosa. Tema ibadat bukan APP seperti wilayah-wilayah yang mempunyai paroki. Daerah Bekasi Timur memang tumbuh tetapi izin membangun gereja seolah-olah buntu. Namun, tidak membuat surut semangat umat Katolik di sana untuk membentuk komunitas dan mengadakan Ibadat Sabda bergantian antar umat. Mayoritas mereka keluarga muda dan anak-anak. Semangat mereka memang mengharukan.

Ini mengingatkan penulis ketika menyaksikan ibadat damai di depan Istana Merdeka oleh jemaat Gereja Taman Yasmin Bogor. Sebagai unjuk rasa meski MA Mahkamah Agung dan Lembaga Negara Ombusdman telah mengabulkan izin pendirian Gereja Taman Yasmin, namun pemerintah Bogor tetap tidak mengizinkannya. Gerakan damai para anggota jemaat itu terus berlangsung sampai sekarang. Kegigihan mereka menimbulkan rasa empati yang dalam dari berbagai golongan, namun pihak pemerintah sendiri sampai Presiden SBY sendiri tak bergeming. Apalagi di depan kantor Walikota Bekasi ditempel spanduk gede yang isinya menolak pembangunan gereja yang mengatas namakan "rakyat".

Maka tak salah lagi apa yang diuraikan dalam buku "Maryam: Tentang Mereka yang Terusir karena Iman di Negeri yang Penuh Keindahan" karya Okky Madasari terbitan Gramedia Pustaka Utama yang diluncurkan pekan lalu. Buku ini sebenarnya ingin menarik perhatian pemerintah RI, agar lebih serius melindungi hak-hak untuk beribadah kaum minoritas. Masyarakat kini juga sudah melakukan perlawanan kepada ormas-ormas yang dinilai menggelisahkan, karena aksi kekerasan mereka. Coba buka internet Anda (kalau punya) Perlawanan ini sudah menyebar dengan massif.

Kita, yang sudah jelas mempunyai paroki dan menjalankan ibadah dan kegiatan lain dengan damai dan lancar. Perlu juga mengetahui bahwa di sekitar Ibu Kota ini, di daerah yang ibaratnya hanya berjarak selemparan batu. Banyak Gereja "jalanan" yang menjalankan ibadah bak "Gereja Purba". Ironisnya ini terjadi di Negeri Yang Penuh Keindahan.

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi