Jenuh
18 Jan 2015, 06:00
Dalam kehidupan sehari-hari ada kalanya kita merasa dilanda kejenuhan dan untuk menghilangkan ada berbagai cara masing-masing melakukan. Seperti halnya penulis pergi keluar kota merayakan Tahun Baru bersama keluarga besar. Di samping itu nonton TV kabel film action terutama Steven Seagal sebagai bintang utama pemberantas kejahatan tanpa ampun. Aksinya benar-benar seperti mencerminkan diri kita memerangi segala keculasan yang ada, tapi kita tak bisa berbuat apa-apa. Kita mendambakan penegak hukum yang tangguh, tanggap, dan tanggon juga jujur dalam pengabdiannya.
Lalu, apakah kita acuh tak acuh terhadap tragedi kemanusiaan seperti bencana longsor Banjarnegara, dan paling aktual sejak tanggal 28 Desember 2014, seluruh stasiun TV menyiarkan tragedi pesawat Air Asia? Pasti juga tidak! Namun dengan mengikuti kejadian itu sebagai seorang jurnalis tua merasa prihatin. Siaran hampir 24 jam bak nonton sinetron berseri dengan adegan-adegan yang dipaksakan. Semua ikut nongol, semua diwawancara.
Nilai berita dipaksa menjadi nilai jual. Berita identik dengan komoditi, masalah laku tidak laku jual saja ke pasar. Prinsip jurnalistik dimana setiap berita itu harus menjadi pencerahan, kecerdasan publik tak laku lagi. Kerja kreatif jurnalistik dipaksa untuk menggeser orientasi manfaatnya kepada khalayak menjadi orientasi daya tariknya. Terlebih kalau ada "kambing hitam" yang tentu pihak yang tersingkirkan. Jurnalisme etika sudah tak ada lagi. Dalam kamus siaran TV yang penting bagaimana membuat berita sebagai tontonan yang bisa menyedot pemirsa sebanyak mungkin (mengejar rating). Seperti pernikahan selebriti disiarkan 24 jam selama 3 hari, juga adegan persalinan bayi yang sifatnya pribadi. Semua itu sebenarnya jurnalisme sampah.
Memang, sebuah peristiwa mempunyai sudut pandang yang berbeda. Bagi penulis semua itu menimbulkan kejenuhan sehingga bisa mendorong publik menghidari informasi. Selamat menonton
TV.
(Ed)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |