Hitam Putih

  17 Aug 2014, 07:14

Setiap memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus kita selalu diingatkan akan semangat kebangsaan, nasionalisme, rasa persatuan dan kesatuan demi kukuhnya NKRI. Setelah merdeka 69 tahun memang perlu merenungkan dan meresapkan lagi jiwa dari semangat kemerdekaan itu. Situasi kini adalah tentang pertanggunganjawaban mengisi kemerdekaan itu, terlebih di alam demokrasi ini di mana setiap warga negara berhak dan wajib aktif berpartisipasi. Tujuan utamanya adalah untuk kepentingan rakyat dalam arti luas. Apa yang sekiranya bisa kita sumbangkan untuk Negara ini.

Adalah seorang anak muda, Ainun Najib dan Rully Acdiat, pencetus kawal pemilu. Orang yang kita kenal menciptakan situs kawal suara pemilu 2014 yang mengunggah formulir C1 dari setiap TPS. Dari situs KPU yang langsung dibantu oleh ribuan anak-anak muda relawan lainnya, agar hasil Pemilu Pilpres transparan. Penciptaan website hanya berlangsung tiga hari dengan modal sekitar Rp 600.000 dan setiap detiknya menginput suara dari 5 TPS. Hasil akhir tak jauh dari rekapitulasi akhir KPU untuk kemenangan JKW/JK. Ainun punya filosofi, ilmu agama harus sejalan dengan ilmu hati, karena
dasar pendidikannya Madrasah dan akhirnya mengenyam pendidikan modern di Nanyang Technological University. Ia anak desa Klotok, Kecamatan Balongpanggung, Kab. Gresik, Jawa Timur. Ia bergabung dengan Tim Putih JKW/JK yang diprakarsai Johanes Ardiant Harlie, yang tengah belajar di John. F. Kennedy School of Government Harvard University, AS.

Juga andil dari ribuan anak-anak muda seniman yang mencetuskan konser "2 Jari", konser terbesar yang dihadiri ratusan ribu orang di Senayan. Spektakuler dan baru kali ini dalam sejarah Indonesia. Di balik itu ada rasa sayang juga, banyak generasi muda yang keblinger ikut arus hitam dengan tindakan-tindakan tak terpuji.

Memang di dunia ini kekuatan hitam dan putih akan terus berlangsung sampai akhir zaman. Kekuatan putih jangan menyerah. Merdeka!

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali