Kemuliaan Hidup

  22 Sep 2015, 10:32

Kita baru saja mendengarkan Keputusan Mahkamah Agung tentang Yayasan Super Semar, salah satu yayasan milik Keluarga Soeharto untuk mengembalikan uang Negara sebesar Empat trilliun rupiah lebih. Kebetulan penulis dengan beberapa teman kini sedang mengerjakan penataan kembali dokumentasi foto-foto, yang pernah dimuat dalam koran dimana penulis pernah bekerja. Foto-foto tentang kegiatan Presiden Soeharto jumlahnya ombyokan , maklum menjadi presiden selama 32 tahun. Namun apa peninggalannya yang bisa kita petik? terutama tentang keteladanan moralitas. Yayasan-yayasan milik Cendana itu ibaratnya seperti bansos sekarang yang kuasanya milik penguasa-penguasa daerah. Rentan diselewengkan.

Betul bahwa yayasan atau bansos itu untuk usaha sosial, namun kenyataannya bantuan-bantuan fiktif (ada bukti uang keluar dan penerimanya). Sebagian besar "dimakan" sendiri. Contoh paling nyata adalah kasus Gubernur Sumatera Utara Pujo dan isteri keduanya Evi Susanti yang kini ditahan KPK yang terkena penggunan bansos. Maka pada pokoknya, pemimpin-pemimpin kita ini yang dikejar bukan kemuliaan hidup, tetapi kemuliaan duniawi. Kita baru saja melewati bulan Juni (bulan Pancasila)dan Agustus (bulan nasionalisme) dimana hampir semua media membuat laporan tentang keteladanan para pendiri bangsa. Terlebih nama Soekarno, presiden pertama RI. Tanpa mengenyampingkan kelemahannya, ia meninggal dalam kemuliaan hidup.

Kemuliaan hidup itu adalah inti problema manusia terbesar tercakup dalam lima hal mendasar meliputi etika, logika,saintika,estetika, dan ketrampilan teknis. Terutama etika yang mengharuskan manusia berorientasi pada kebaikan moral. Sehingga memiliki rasa cukup (harta) sehingga disebut manusia selesai. Manusia yang peduli pada kemulian hidup dan menghasilkan karya besar kebudayaan demi mewujudkan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Kita sungguh miskin kini untuk memiliki pemimpin seperti itu, yang ada adalah para pemimpin yang tak pernah merasa cukup.

Sudah nyolong, ketangkep, tanpa rasa malu, ketawa-ketawa seperti tak bersalah. Melambai-lambaikan tangan kepada para pendukungnya. Seperti selebrities. Muka tebal saingan badak Jawa, eh, badak Sumatera? Eh,pokoknya binatang badaklah!

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi