Merdeka

  15 Aug 2012, 09:57

Harian Kompas beberapa edisi yang lalu memuat tulisan tentang "jejak-jejak Nasionalisme" di berbagai daerah. Terutama di Surabaya yang kaitannya erat dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, ketika menyangkut nama HOS Tjokroaminoto. Ia yang "mencipta" calon tokoh perjuangan dari segala lapisan paham, nasionalis, agama, komunis a.l. Soekarno Sang Proklamator Kemerdekaan RI bersama Hatta. Dalam iklim pragmatis dan hedonis seperti sekarang ini, tulisan untuk membangkitkan semangat nasionalisme tak banyak menjadi perhatian. Malah tak dibaca orang. Kalah dengan berita gosip artis, tertimpa berita korupsi dan tawuran antar warga.

Kalau kita renungkan, sebelum Indonesia merdeka dalam cengkeraman penjajah bangsa kita begitu akrab dengan kemiskinan, kebodohan, dan diskriminasi. Terpecah-pecah dengan banyak suku, etnis, kepercayaan, tersebar di berbagai pulau. Untuk menuju Indonesia merdeka 17-8-l945 sudah melalui perjalanan panjang. Guna membebaskan bangsa dari kemiskinan/kebodohan/diskriminasi itu, harus dicapai kemerdekaan dulu.

Coba lihat teks Proklamasi "Kami bangsa Indonesia..." bukan saja sekedar dokumen tetapi juga peristiwa simbol identitas untuk memiliki sebuah bangsa. Untuk menyatakan sebuah identitas ini kita tak memerlukan bantuan bangsa lain. Ini sebuah pencetusan karakter berani dan patriotik. Membuat keputusan membebaskan rakyat negeri ini dari cengkeraman penjajah. Coba kita hubungkan dengan tokoh-tokoh bangsa sekarang ini (pengendali keuasaan). Hampir semua mempunyai kelakuan menyimpang, tidak peduli dan bahkan sudah mengkhianati Roh "Kami bangsa Indonesia..."

67 tahun merdeka situasi rakyatnya hampir sama ketika pra kemerdekaan. Kebodohan, gampang diadu domba, tawuran antar golongan bahkan kualitasnya naik ketika soal agama dinomor satukan. Seperti di bulan Ramadhan ini banyak terdengar kothbah menyangkut SARA dalam hubungannya Pilkada DKI Jaya putaran kedua. Merdeka-Merdeka-Merdeka! Pekik Merdeka buat siapa?

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi