Buruh
16 May 2013, 19:06
Pekan lalu (01/05) Jakarta dibanjiri demo damai buruh untuk memperingati Hari Buruh Internasional dan tuntutan mereka kepada pemerintah dan kaum pengusaha tetap seperti dulu atau lima tahun terakhir ini. Hapusnya sistem alih daya, penghapusan upah buruh murah dan perluasan akses ke jaminan sosial. Memang dari sekian banyak organisasi buruh, belum ada yang menamakan dirinya Persatuan Buruh Katolik atau apapun yang berbau Katolik. Mereka berhimpun di berbagai kesatuan Serikat Buruh.
Tahun 2013-2014 ini adalah Tahun Politik di Indonesia, di mana caleg-caleg akan mencari sasaran dukungan ke berbagai unsur masyarakat. Namun lihat! Kenyataannya sampai sekarang tidak ada satu parpolpun yang mau mengusung agenda politik kaum buruh. Parpol punya alasan tidak ada yang bisa memastikan dalam pemilu nanti buruh akan memilih partai yang mengusung agenda politik buruh. Indikatornya lihat pengalaman partai-partai baru yang mengusung nama buruh selalu gagal, dan gagal pula buruh mempunyai perwakilan di DPR. Maka tak heran gerakan kaum buruh tetap pada persoalan ekonomi. Sebab itu, meski gerakan buruh terlihat seperti suatu kekuatan massa yang selalu ditunjukkan dalam setiap demo damai, namun pengaruh politiknya hampir tak signifikan. Tuntutannya selalu menemui sebuah "tembok" yang liat.
Berbeda dulu di zaman Orla, organisasi buruh mempunyai kekuatan politik karenadilandasi ideologi dan tokoh-tokohnya memang pakar dalam memperjuangkan nasib buruh. Karena mempunyai pemahaman ideologi kuat maka tak gampang menjadi "kutu loncat". Tidak seperti sekarang, organisasi buruh banyak didirikan atau lahir dari perpecahan dilatari belakang tidak kepuasan personal tokoh-tokohnya. Seperti kalah dalam pemilihan pengurus, marah, dan nyempal. Demikian pula organisasi buruh juga tak langgeng, karena miskinnya finansial. Maka tak heran pula perjuangan buruh selalu mentok di tengah jalan, dan mudah pecah. Maka sebagai umat beriman, kita memandang perjuangan buruh adalah perjuangan kemanusiaan untuk hidup layak. Bagaimana tanggapan Gereja Katolik? (ED)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |