Nama
9 Dec 2011, 15:22
Pepatah Inggris menyebut What is name? apalah arti sebuah nama? Ketika banyak prestasi terukir disertai reputasi yang baik tentunya, nama langsung semerbak mewangi. Atau sebaliknya. Juga ketika situasi makin amburadul, nama-nama para pendiri bangsa muncul kembali dalam mengenang jasa dan pengorbanannya sekalipun pada masa Orba sengaja ditenggelamkan. Semangatnya seperti tak lapuk dimakan waktu, tak hancur ketika proses pembusukan berlangsung, tetap dikenang sekalipun jasanya dikerdilkan. Pendek kata what is name?
Demikian juga ketika penulis pekan lalu mengunjungi kota Surabaya dan Solo. Di Surabaya, Walikota Rismaharini menjadi buah bibir yang harum. Kota Surabaya yang terkenal gersang dan semrawut kini menjadi hijau dan teratur, ya memang terlihat jelas secara kasat mata. Ia berani konfrontasi dengan DPRD-nya (yang sebenarnya mewakili rakyat) karena prinsip yang dijalankan Bu Risma memang aspirasi warganya. Ia tantang pengelolaan pemerintah pusat akan kebun binatang Surabaya agar diserahkan saja kepada pemda. Ini hanya contoh.
Kemudian di Solo, Walikota Djoko Widodo, idem ditto. Dengan gaya khas Solonya ia konfrontasi dengan Gubernur Jateng Bibit Waluyo (meski keduanya dari PDIP). Djoko Wi, sebutan populernya memang benar-benar pro wong cilik (slogan perjuangan PDIP). Sementara Bibit rupanya slogan itu hanya sebagai kamuflase tentang ribut penghancuran situs bersejarah di Solo, Pabrik es Sari Petojo, untuk dijadikan mall. Pasti untuk kepentingan wong gede, pemodal. Sejuta prestasi diukir oleh Djoko Wi, dan rupanya tak ada satu pun warga Solo tak terkesan kepadanya. Tak percaya? Tanyakan kepada para tukang becak di sana!
Sekali lagi menjaga nama, taruhannya banyak. Kedua kasus itu hanya merupakan contoh sebuah paradoks. Ketika di mana saja rakyat dengan senyum sinis berbicara tentang kepemimpinan nasional. Bak kita membicarakan kemenangan para atlet kita di ajang SEA Games XXVI 2011 lalu. Mereka tak ambil pusing suasana acak kadut persiapan pesta olahraga itu. Tak peduli para elit pesta pora koruptif. Atlet menggelorakan glorifikasi nama kebangsaan. Membangkitkan kembali semangat solidaritas.
(ED )
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |