Pahlawan

  11 Nov 2012, 15:04

Menyongsong Hari Pahlawan 10 November. Penulis teringat ketika di SD di Kota Solo tahun 1950an, bersama teman-teman diajak guru berziarah ke makam "Kusuma Bangsa". Kemudian dihadapan makam Ignatius Slamet Riyadi, guru bercerita tentang kepahlawanannya. Kini sampai menjelang umur 70 tahun, penulis masih terus ingat kisah kepahlawanan Slamet Riyadi. Sebagai umat Katolik kalau tidak kenal Slamet Riyadi, ya, kebangetan!

Mengingat hal di atas, masih relevankah spirit kepahlawanan kita hidupkan? tentu saja masih! Terlebih jika dimulai dari dalam intern keluarga sendiri terutama "kepahlawanan" anggota keluarga terdahulu. Bagi penulis, "pahlawan keluarga" ya, ayah sendiri dengan perjuangannya membuat keluarga bahagia sampai anak cucu. Kalau dihubungkan dengan masa sekarang ini, rasanya makin relevan ketika elite politik negeri ini semakin lama semakin amburadul. Semakin lama semakin memudar sosok kepahlawanan bangsa ini. Cerita-cerita kepahlawanan semakin kehi-langan semangatnya, raison d'etre. Karena tidak adanya panutan dari "yang paling atas" sampai dengan "yang terbawah ".

Semangat kepahlawanan tengah mengalami osteoporosis. Indikatornya merosotnya mutu kualitas hidup rakyat dan penyelenggara Negara secara drastis. Pengkhianat bangsa dalam rupa bajingan politik menjamur. dan kini telah menemukan bentuk Kongkritnya dalam rupa Negara gagal.

Salah satu Badan PBB, UNDP, mencatat bukti merosotnya Indeks manusia Indonesia ke urutan 108 dari 169 negara. Pada tahun-tahun mendatang mungkin akan semakin merosot mengingat berbagai kerusuhan horizontal, semakin meningkat. Persoalan sepele harus merengut beberapa nyawa dan sejumlah rumah yang terbakar.

Kita, bangsa Indonesia adalah bangsa yang lahir dari tradisi kepahlawanan dengan sejarah perjuangan yang panjang. Namun kita sepertinya melahirkan tunas-tunas yang layu sebelum berkembang. Dibalik itu kita percaya masih banyak tunas yang diam-diam bekerja sebagai pahlawan mengupayakan kebajikan dalam batas-batas tertentu. Sepertinya kita ini butuh pahlawan yang hidup, nyata dan bisa menjadi panutan. (ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi