Lebaran

  6 Aug 2013, 22:09

Saudara-saudara umat Muslim baru saja mengakhiri bulan Puasa dan sekaligus merayakan Lebaran. Di mana hari raya ini sudah menjadi ritual lintas agama dan semua umat beriman ikut merasakannya, juga berpartipasi silaturahmi saling bermaaf-maafan. Dalam literature Jawa penulis ingat nasehat almarhum ayah, bahwa Lebaran itu bisa menyinarkan kekayaan hidup dan menebarkan optimisme tentang sikap laku yang lebar, lebur, luber dan labur. "Inget yo,le! kuwi Kupat laku papat " Ingat ya, nak! itu laku empat. Demikian kata-katanya masih terngiang di kepala. Jujur saja belajar dari kearifan lokal, orang tua kita tanpa kuliah di filsafat sudah mempunyai filsafat tingkat tinggi.

Lalu kita lihat di kehidupan nyata. Setiap menjelang Lebaran jutaan orang laku mudik yang tentu dengan semangat kejiwaan lebar. Namun bertahun-tahun tetap terciutkan sem­pitnya perlindungan dan pelayanan publik. Buruknya infra struktur dan transportasi bah­kan ada Lebaran malah mengantarkan nyawa karena kecelakaan. Kemudian rasa lebur dari dosa yang seharusnya memancarkan kehen­dak lebur dengan sesama, malah berkem­bangnya diskriminasi. Ingat umat Syiah di Sampang Madura terusir dari kampung halamannya. Juga umat Kristiani Gereja Taman Yasmin Bogor terus dihalangi untuk beribadah di tempatnya sendiri.

Demikian juga sikap luber mestinya luber akan kesalehan setelah berpuasa selama sebulan dan setiap malam di media TV selalu kita tonton syiar kesalehan dan Tuhan seolah-olah menjadi akrab dengan kita. Namun sep­erti biasa humor dengan saudara-saudara Muslim, bahwa setelah Puasa dan Lebaran, ayo kita korupsi lagi. Taruhan! Lihat saja sebentar lagi akan kita saksikan lagi berita-berita semarak tentang korupsi. Akhirnya Lebaran yang idealnya melahirkan situasi dan kondisi yang labur (bersih diri) seharusnya juga tercermin dalam sikap tingkah laku. Kita berharap jangan sampai ada tindakan-tinda-kan kekerasan atas nama agama. Syukur kalau perizinan pendirian tempat ibadah diper­mudah.

Kita membayangkan jika semua orang mempunyai jiwa Kupat laku papat. Rasanya hidup ini tenteram dan damai. Semoga! (ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi