Korban
11 May 2014, 06:16
Ketika melihat di TV ibu-ibu yang anaknya sekolah di JIS demo ke KPAI, Komisi Perlindungan Anak Indonesia memprotes lembaga itu yang membuka aib kejahatan seksual terhadap anak ke media, sehingga anak-anaknya kini pada resah. Penulis terkejut, lho kok situasi jadi terbalik? Bukannya terima kasih, di mana aparat keamanan ikut turun tangan mengusut tindakan para predator seks itu. Inilah cermin masyarakat kita sekarang ini, dimana rasa empati begitu tipis manakala mereka sendiri tidak menjadi korban. Korban, ya, korban. Bagi mereka yang pernah merasakan menjadi korban, apa saja, termasuk menggugat rasa keadilan, musuh yang anti akan siap menghadangnya. Rasakan jika terjadi kekerasan agama, kaum minoritas yang menjadi korban, jika melawan langsung dihadang.
KPAI selama bulan Januari-Maret 2014 menerima 379 laporan kejahatan pelecehan seksual terhadap anak. Kasus JIS pemicu kasus ini naik ke permukaan. Jika kita ikuti kronologinya, sang ibu korban yang ketika melapor ke sekolah, malah dianggap ibu jablay dan anaknya punya imajinasi ngawur. Sekolah lepas tanggungjawab dan malah menuding tenaga alih daya. Solusinya sekolah akan hati-hati nanti merekrut tenaga alih dayanya. Sang ibu tidak puas dan melapor ke KPAI, dst. Seperti yang terjadi sekarang ini ternyata kejahatan serupa satu per satu terkuak dari berbagai tempat. Lalu, pengalaman ketika menulis tentang kejadian serupa tapi tak sama tentang seks di WM, ketika itu edisi khusus HUT MBK ke-30 tentang pendidikan seks. Umat protes, media rohani nggak usah ikut campur mengenai seks? Nah, kalau kasus seperti di atas itu, tulisan di WM tujuannya adalah untuk memberi peringatan kepada orang tua, khususnya yang mempunyai putra/i remaja dan anak-anak. Bahwa kejahatan ini bisa terjadi di mana saja, baik di ruang publik maupun privat. Pelaku bisa siapa saja, lintas jender, kelas sosial, lintas kekerabatan. Biasanya pelaku memiliki "kekebalan" tertentu, relasinya lebih kuat dari pada korban.
Pesan moral tulisan ini, awasi dan waspadai putra/imu.
(ED)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |